TASIKMALAYA,Fokusjabar.id: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Dr. Hj. Ida Fauziyah MSi mengatakan, musibah pandemi Covid-19 telah memaksa pemerintah untuk melaksanakan berbagai langkah tidak biasa (extraordinary) dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Berbagai upaya penanganan dampak Covid-19 yang telah dilakukan, menuai hasil positif diberbagai aspek termasuk aspek ketenagakerjaan.
“Kami optimis, di tahun 2021 ini, upaya yang telah dilakukan bersama mampu memulihkan ekonomi nasional guna mendapatkan pertumbuhan ekonomi positif di tahun 2021,” kata dia dalam acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan serta peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas tahun 2020 di Pondok Pesantren (Ponpes) Cipasung, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, Selasa (8/6/2021).
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terang dia, komposisi Angkatan kerja pada Februari 2021 terdiri dari 131,06 juta orang yang bekerja dan 8,75 juta orang pengangguran.
Apabila dibandingkan dengan data Agustus 2020 (kondisi Pandemi Covid-19), jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 1,59 juta orang. Penduduk yang bekerja naik sebanyak 2,61 juta orang dan pengangguran turun sebanyak 1,02 juta orang.
BACA JUGA: Jabar-Kemenaker Teken MoU Unit Layanan Disabilitas Ketenagakerjaan
“Dari data BPS ini juga menjelaskan bahwa berbagai langkah mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka penanganan Covid-19 serta upaya pemulihan ekonomi nasional, mulai mendapatkan hasil yang positif,” terang Ida.
Disebutkan, program pembangunan BLK Komunitas, merupakan terobosan dari Bapak Presiden yang merupakan prioritas pemerintahan bapak Ir. Jokowi dan KH Ma’ruf Amin dalam peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, untuk melengkapi soft skill dan pendidikan karakter yang ada pada lembaga pendidikan keagamaan dengan tambahan keterampilan atau hard skill.
Menurutnya, pembangunan BLK Komunitas itu penting, karena Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berkeinginan untuk mendekatkan sarana dan prasarana pelatihan dengan manusia yang perlu dilatih. Mempertemukan akses pelatihan dengan calon peserta pelatihan.
“Kami ingin menunjukan bahwa dengan pembangunan BLK Komunitas ini, pemerintah bertekad untuk menjangkau segala sudut yang belum terjangkau oleh lembaga pelatihan baik lembaga pelatihan pemerintah maupun lembaga pelatihan swasta,” ujarnya.
Dengan adanya BLK Komunitas ini diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan teknis produksi atau keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja bagi komunitas dan masyarakat sekitarnya dalam bekerja atau berwirausaha.
Menaker menyebutkan, pada tahun 2020, jumlah pembangunan BLK Komunitas adalah sebanyak 1.014 lembaga. Sehingga sejak tahun 2017, jumlah BLK Komunitas yang telah berdiri adalah sebanyak 2.127 lembaga yang tersebar di lembaga keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, damaseka, pasraman, dan komunitas serikat pekerja/serikat buruh yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Kemnaker juga telah mengembangkan program pelatihan vokasi di BLK Komunitas menjadi 23 kejuruan yakni kejuruan teknik otomotif, teknik pendingin, teknik las, teknik konstruksi furniture dan kriya kayu.
Kemudian teknik perkapalan, instalasi infrastruktur telekomunikasi elektronika teknik informatika, robotika multimedia desain komunikasi visual, pengolahan hasil pertanian, pengolahan hasil perikanan, kesenian, seni kriya, teknik batik, desain mode dan tekstil (tata busana), tata rias, bahasa, perhotelan, kesehatan tradisional, seni kuliner dan hubungan industrial.
(Farhan)