TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Seorang guru honorer di Kota Tasikmalaya mengirimkan ‘Surat Suci’ yang ditujukan kepada Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).
Selain ditujukan kepada Jokowi, surat itu pun ditujukan pula kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) serta Menteri Agama (Menag).
‘Surat suci’ tersebut dibuat sebagai bentuk keprihatinan atas ketidakjelasan yang terjadi dengan dunia pendidikan saat ini. Khususnya sejak pandemi COVID-19 mewabah di Indonesia.
Penulis surat adalah seorang guru honorer bernama Eki Dwi Pratama. Dia mengaku merasakan keresahan yang amat mendalam akan nasib pendidikan di negeri ini.
BACA JUGA: Tempuh 145 KM, Warga Tasikmalaya Jalan Kaki Bela Palestina
“Ada keresahan yang sangat mendalam bagi kami, rakyat negeri ini, tentang bagaimana nasib pendidikan anak-anak kami,” kata Eki.
Harapan Eki, sebagai seorang guru, tak jauh berbeda dengan slogan yang selalu digaungkan Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim yakni terkait ‘Merdeka Belajar’. Namun kenyataan yang dia saksikan secara langsung di lapangan, justru terjadi degradasi terhadap anak-anak bangsa baik secara intelektual maupun moral.
Eki berharap, pemanfaatan teknologi bukan menjadi satu-satunya solusi. Pasalnya kondisi masyarakat dan wilayah yang beragam, membuat akses terhadap teknologi tidak merata.
Tak hanya itu, kenyataan dilapangan menunjukkan jika dibukanya pusat perbelanjaan yang mengundang kerumunan saat Idul Fitri justru terlihat diabaikan. Namun sebaliknya, lembaga pendidikan hingga saat ini masih ditutup dan seakan-akan menjadikannya sebagai lokasi penyebaran COVID-19.
“Namun saya tetap percaya dan menunggu kebijakan-kebijakan selanjutnya yang memang bisa menjadi yang terbaik untuk negeri ini,” kata dia.
(Ganjar/Ageng)