Kamis 12 Desember 2024

Harga Daging Sapi Impor Tembus Rp 115 Ribu per Kg, Pedagang di Garut Kelimpungan

GARUT,FOKUSJabar.id: Menginjak delapan hari puasa di bulan Ramadhan 1442 Hijriyah, harga daging sapi meroket. Kondisi tersebut membuat para penjual daging di wilayah Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar) menjerit.

Informasi yang terhimpun FOKUSJabar, harga daging sapi impor melonjak hingga Rp115 ribu per kg dan harga daging sapi lokal Rp125 ribu per kg.

daging sapi fokusjabar.id
Foto Andian/Garut

Salah satu pedagang daging sapi di pasar Wanaraja, Ade Budiman mengatakan, kenaikan harga daging impor merugikan para penjual karena menurunkan daya beli masyarakat (konsumen).

BACA JUGA: Harga Cabai di Pasar Tradisional Naik

“Kami tak dapat menaikkan harga jual kepada konsumen. Sebab, akan berakibat terhadap omzet penjualan,” kata Ade, Selasa (20/4/2021).

“Sekarang saja sudah sepi, bagaimana kalau dinaikkan?,” kata Dia menambahkan.

Menurut Ade, pihaknya mau tidak mau tetap harus berjualan dan bertahan dengan harga daging impor yang melambung. Karena memang, daging impor lebih banyak diminati konsumen yang rata-rata merupakan penjual bakso, sate dan rumah makan.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah segera mengantisipasi atau mencari jalan keluar untuk bisa mengendalikan harga daging sapi impor.

“Besar harapan kami, pemerintah segera memberi solusi konkret untuk para pedagang terkait lonjakan harga daging sapi impor,” kata Ade.

daging sapi fokusjabar.id
Foto Andian/Garut

Ade menyebut, lonjakan harga daging sudah dirasakan jelang memasuki bulan Ramadhan 1442 Hijriyah. Kenaikan harga diprediksi akan terus terjadi hingga lebaran Idul Fitri.

“Jika pemerintah tidak segera mengantisipasinya, kenaikan harga daging diprediksi akan terjadi bhingga Idul Fitri 1442 Hijriyah,” ungkapnya.  

Dia mengaku kesulitan menjual kepada warga yang perekonomian masih tergolong sulit karena pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).

Menurut Ade, akar masalah tingginya harga daging sapi disebabkan oleh kebijakan pemerintah Australia selaku pihak pengekspor ke Indonesia. Mereka diduga menjual dalam jumlah sedikit dan harga yang mahal.

“Kami berharap pemerintah Indonesia bisa segera menekan harga agar stok sapi kembali melimpah dan harganya terjangkau,” tutup Ade Budiman.

(Andian/Bambang)

Berita Terbaru

spot_img