BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung Uke Muktimanah mengatakan, permintaan plasma konvalesen bagi pasien Covid-19 di Kota Bandung mengalami peningkatan.
Sejak Januari hingga pertengahan April 2021, tercatat sudah 1.800 labu plasma konvalesen disalurkan kepada pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan.
“Menurut kajian saya, mulai Januari permintaan meningkat sampai hari ini sudah 1.800 yang sudah meminta keluar. Sedangkan yang masuk gak sebanyak itu, sepertiga dari itu,” kata Uke di Kantor PMI Kota Bandung, Jalan Aceh, Jabar, Jumat (16/4/2021).
Peningkatan tersebut, menurut Uke, seiring kebijakan terbaru tentang penggunaannya untuk terapi pasien baru Covid-19. Terapi plasma konvalesen dinilai efektif dalam mempercepat penyembuhan pasien Covid-19.
“Permintaan konvalesen meningkat. Dulu saat awal penelitian, terapi plasma konvalesen diberikan kepada pasien berat. Seiring waktu, terapi diberikan kepada pasien ringan yang bergejala dan memang cukup signifikan,” kata dia.
BACA JUGA: Pemprov Jabar Bahas Soal Larangan Mudik dengan Jatim, DKI Jakarta, Jateng dan Banten
Lebih lanjut Uke mengatakan, satu orang pendonor plasma konvalesen dapat dibuat menjadi tiga labu dengan masing-masing labu berkapasitas 200 ml. Pihaknya menargetkan saat ini dalam sehari terdapat 8 atau 12 orang penyintas yang mendonorkan plasma konvalesen.
“Kita targetkan 8 sampai 12 (orang) dengan harapan bisa mendapatkan 8 (orang) minimal 16 atau 20 atau 25 (labu) sehingga 25 kita dapat langsung dibagi,” kata dia.
Uke menambahkan, saat ini tidak memiliki stok labu darah. Meski begitu, permintaan darah dari masyarakat tiap hari yang mencapai 300 hingga 350 labu dapat terpenuhi.
“Permintaan harian sampai 500, sekarang 300 sampai 400 labu bisa terpenuhi. Kita bekerja 24 jam, sebelum pandemi Covid-19 pihaknya dapat menyimpan stok labu darah hingga 5.000 labu namun saat ini relatif sulit dilakukan,” Uke menegaskan.
(Yusuf Mugni/Ageng)