PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: 30 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) asal Kabupaten Pangandaran, dikirm ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Marzoeki Mahdi Bogor Jawa Barat (Jabar) untuk mendapatkan pengobatan intesif.
Kasi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan (Dinkes) Pangandaran, Rina Veriany mengatakan, awalnya ada 31 ODGJ yang akan dikirim ke Bogor, namun satu orang lagi terkendala kartu BPJS.
“Yang berangkat adalah ODGJ dengan kategori berat,” katanya, Kamis (25/3/2021).
BACA JUGA: BPK Akan Periksa LPJ Pemkot Bandung, Oded: Demi Pemerintahan Transparan dan Bebas KKN
Mereka yang berangkat, kebanyakan berasal dari Padaherang dengan jumlah 9 orang dan dari Klinik Himatera dengan jumlah 8 orang.
“Ini merupakan keberangkatan yang kedua kalinya,” kata Rina.
Mereka akan menjalani perawatan dan pengobatan sekitar 21-23 hari. Setelah itu mereka akan dipulangkan lagi.
“Kami harapkan ini Bisa menjadi agenda rutin tahunan. Ya bisa setahun dua kali,” ungkap Rina.
Menurutnya, sampai saat ini setidaknya ada 708 penderita ODGJ di Kabupaten Pangandaran, dengan kondisi berat sebanyak 501 orang.
“Sampai saat ini belum ada dokter jiwa di Kabupaten Pangandaran,” ujarnya.
Promotor Kesehatan Jiwa RSJ Marzoeki Mahdi, Iyep Yudiana mengatakan, mereka yang dievakuasi atau dirujuk berdasarkan data dari Dinkes Pangandaran yang didapat dari laporan warga.
“Ini merupakan kerjasama dengan Pemda Pangandaran,” jelasnya.
RSJ Marzoeki Mahdi menurunkan dokter spesialis penyakit jiwa, dokter UGD, perawat jiwa dan lain-lain.
“Kemungkinan semuanya akan dikembalikan pada bulan April mendatang,” ujarnya.
Pengelola LKS Rumah Solusi Himatera Pangandaran, Dede Adriansyah berharap, sepulangnya dari Bogor, para ODGJ tersebut bisa dibina dan disembuhkan di Himatera.
“Kita akan follow up untuk menyembuhkan kejiwaan mereka,” ucapnya.
Setidaknya ada 8 pasien ODGJ dari Himatera yang dievakuasi ke Bogor.
“Mereka memang memiliki gangguan kejiwaan yang berat,” katanya.
(Agus/Bambang)