Senin 9 Desember 2024

12 Sifat Egois dan 6 Cara Menguranginya

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Egois merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Artinya, menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain. Termasuk orang yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat.

Hal tersebut erat kaitannya dengan narsisme atau “mencintai diri sendiri,” dan kecenderungan mungkin untuk berbicara atau menulis tentang diri sendiri dengan rasa sombong dan panjang lebar.

Egois dapat hidup berdampingan dengan kepentingannya sendiri dan kerap dilakukan dengan memanfaatkan irasionalitas dan kebodohan orang lain serta memanfaatkan kekuatan diri sendiri dan / atau kecerdikan untuk “menipu.”

BACA JUGA: 5 Artis Indonesia dengan Bibir Terseksi, Mirip Kylie Jenner

Hampir semua orang setuju bahwa egois adalah sifat yang menyebalkan. Tidak heran jika banyak orang yang menjauhinya.

Menilai orang lain memang mudah tetapi menilai diri sendiri sangat sulit dilakukan. Dalam sebuah hubungan, Anda pasti dapat dengan mudah memberikan sederet penilaian pada pasangan.

Akan tetapi, pernahkah Anda melakukan hal yang sebaliknya? 

Berikut Ciri-cirinya: 

  1. Manipulator

Manipulator mengacu pada seseorang yang berusaha mengendalikan keadaan dan orang lain hanya untuk mencapai apa yang mereka inginkan.

Menurut PsikiaterAbigail Brenner M.D yang dikutip dalam Psychology Today, “Seorang manipulator benar-benar percaya bahwa cara mereka menangani suatu situasi merupakan satu-satunya cara karena itu berarti kebutuhan mereka terpenuhi, dan hanya itu yang penting (kebutuhan dirinya sendiri)”.

  1. Tidak Peduli Orang Lain

Mereka tidak peduli dan mengabaikan kebutuhan orang lain. Misalnya, jika ada seseorang yang mulai menyatakan emosinya misal kekecewaan atau kesedihannya, orang egois akan mulai memanupulasi emosi tersebut dan membuat mereka justru merasa bersalah atas perasaan tersebut.

  1. Ingin Dinomorsatukan

Orang egois menginginkan selalu menjadi nomor satu, diistimewakan dan menjadi prioritas utama semua orang. Jika dalam sebuah hubungan, selalu ingin menjadi pusat dari hubungan dan keinginannya harus terpenuhi.

Dalam kehidupan bekerja, ketika dia ingin melakukan sesuatu, dia menginginkan semua orang mendukungnya.

  1. Baik karena Ada Maunya

Hati-hati jika ada teman jauh yang tiba-tiba datang dan baik kepada Anda. Bisa jadi, hanya mencari sesuatu untuk keuntungannya sendiri.

Psiakiater Abigail menulis bahwa orang egois itu tidak benar-benar tertarik dengan seseorang, kecuali orang tersebut memiliki “kendaraan” untuk mencapai apa yang dia inginkan.

  1. Sulit Berbagi dan Memberi

Jika bingung dengan sifat seseorang, apakah dia egois atau tidak. Coba tes mereka dengan meminta sesuatu dari dirinya. Berbagi dan memberi bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan oleh mereka. 

Jika akhirnya memberi, biasanya akan meminta sesuatu sebagai gantinya. Dia tidak mau berkorban untuk orang lain.

  1. Tidak Mau Dikritik

Orang egois tidak bisa dan tidak mau menerima kritik dari orang lain. Ego besar mereka tidak dapat menerima bahwa kritik membangun adalah untuk kebaikan mereka sendiri.

Mereka justru berpikir bahwa orang yang memberikan kritik sedang merendahkannya. Sungguh, sangat sulit bagi orang egois untuk menyadari bahwa mereka salah.

  1. Ogah Mendengarkan Orang Lain

Orang egois sulit menerima orang lain yang tidak sependapat dengan dirinya. Bahkan, tak jarang dia menganggap orang yang berbeda pendapat dengan dirinya tak pantas dihormati, sehingga sering tak peduli saat orang lain itu berbicara.

Padahal, bisa jadi pendapat orang lain itu baik untuk dirinya. Namun, lagi-lagi karena ego, dia menolak dirinya untuk tumbuh.

  1. Tidak Mau Minta Maaf Saat Berbuat Salah

Dia akan selalu beranggapan semua yang dilakukannya adalah benar sehingga merasa tidak perlu meminta maaf kepada siapa pun.

Selain merasa paling benar, orang dengan sifat ini juga memiliki rasa gengsi yang besar. Jadi jangan pernah berharap permintaan maaf dari orang egois.

  1. Selalu Menyalahkan dan Menyudutkan Masalahnya pada Orang Lain

Jika ada suatu masalah, orang egois tidak pernah berkaca dan bertanya kepada dirinya sendiri. “Apakah ini salahku?” Langkah yang dia pilih adalah mencari alasan, menghindar dan yang paling parah menyudutkan masalahnya kepada orang lain.

Tindakan tersebut dilakukan hanya karena ingin selalu dinilai baik dimata semua orang. Padahal, salah satu bentuk tanggung jawab adalah mau mengakui kesalahan dan bersedia memperbaikinya.

  1. Selalu Berhitung dengan Pasangan

Dalam setiap hubungan, pasangan itu harus saling memberi dan menerima dalam ukuran yang sama tanpa perlu hitung-hitungan. Tetapi menjalin hubungan dengan orang yang egois, dia akan selalu merasa bahwa dia pantas menerima apapun dari pasangannya, tanpa perlu membalasnya.

Hal tersebut karena dia berpikir bahwa dia lebih dibutuhkan daripada dia membutuhkan pasangannya.

  1. Sulit Menghargai Usaha dan Kerja Keras Orang Lain

Sifat egois yang jarang disadari banyak orang adalah kurangnya memberikan penghargaan atau minimal ucapan terima kasih atas usaha dan dan kerja keras yang telah orang lain lakukan.

Mereka merasa bahwa sudah sewajarnya orang lain melakukan usaha sekeras itu terhadap dirinya karena dia merasa pantas mendapatkannya. Padahal, bisa saja orang lain terpaksa melakukannya.

  1. Mengatur Orang Lain Seenaknya

Setiap manusia tidak bisa hidup seorang diri. Mereka membutuhkan orang lain untuk saling menolong. Meminta pertolongan kepada orang lain pun adalah sesuatu yang biasa terjadi.

Namun, orang yang egois, biasanya tidak memikirkan perasaan orang lain yang dia mintai tolong. Misalnya, dengan seenaknya mengatur jadwal orang lain agar bisa membantu urusan pribadinya. Dia tidak peduli meskipun orang lain merasa keberatan karena permintaannya tersebut.

Bagi Anda yang ingin mengurangi kadar egoisme dalam diri sendiri, ada beberapa tips yang dapat dilakukan. Di antaranya:

  1. Belajar jadi Pendengar yang Baik

Menjadi pendengar yang baik merupakan upaya pertama untuk memedulikan orang lain tanpa selalu memikirkan diri sendiri. Dengan mendengar, Anda akan mendapatkan perspektif baru.

Anda juga dapat berusaha menahan keinginan untuk selalu didengarkan dan memaksakan pendapat sebagai yang paling benar.

  1. Belajar berempati

Mulailah membayangkan Anda berada di posisi orang lain dan apa yang harus mereka hadapi. Dengan demikian, Anda akan dapat belajar peduli dengan kebutuhan orang lain dan tidak hanya mementingkan diri sendiri.

  1. Berbagi

Anda harus belajar untuk berbagi dengan orang lain sebagai cara menghilangkan sifat egois. Cobalah untuk menyisihkan waktu dan menyediakan tempat untuk orang lain dalam hidup Anda.

Cara ini dapat mempererat hubungan dengan orang-orang di sekitar Anda, khususnya orang terkasih yang mungkin selama ini merasa diabaikan.

  1. Belajar Mengalah

Mengalah bisa menjadi cara menghilangkan sifat egois. Anda mungkin merasa harus selalu benar dan kerap kali berdebat dengan orang lain untuk menekankan pendapat. Bahkan, bisa jadi Anda merasa dihina atau direndahkan saat orang lain tidak bermaksud demikian.

  1. Menghentikan Kebiasaan Buruk

Gantilah kebiasaan buruk dengan kebiasaan baru yang memungkinkan untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Untuk mendorong perilaku positif, siapkan hadiah bagi diri sendiri setiap kali berhasil melepaskan kebiasaan buruk dan melakukan kebiasaan baru yang berdampak positif.

  1. Lepaskan Keinginan untuk Selalu Pegang Kendali

Cara menghilangkan sifat egois lainnya adalah dengan membatasi keinginan untuk selalu menguasai segala hal. Belajarlah untuk tidak selalu berusaha mengendalikan lingkungan atau orang di sekitar Anda.

(Bambang Fouristian/berbagai sumber)

Berita Terbaru

spot_img