spot_img
Senin 1 September 2025
spot_img

Ditangan Euwelle TPPAS Nambo Bakal Mengolah Sampah Menjadi Energi

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo di kabupaten Bogor diserahkan ke perusahaan asal Jerman Euwelle Environmental Technology GmbH.

Perusahaan ini akan menerapkan Maximum Yield Technology (MYT) yang akan mengolah sampah secara maksimal yang menghasilkan potensi Energi.

Beberapa output dari pengelolaan sampah rumah tangga tersebut berupa refused derived fuel (RDF), bulir pupuk, dan biogas. Produk RDF akan dijual sebagai bahan bakar ramah lingkungan untuk pabrik semen seperti Indocement dan, sementara bulir pupuk dapat dijual ke PT Pupuk Indonesia atau masyarakat sesuai harga pasar. Hasil ekstraksi berupa biogas pun dapat menjadi sumber energi terbarukan untuk pembangkit listrik demi menunjang tarif listrik EBTK yang lebih kompetitif melalui PLN.

“Pengolahan sampah yang ramah lingkungan ini merupakan pilot project persampahan pertama di Jawa Barat yang menggunakan teknologi pengolahan sampah modern,” ujar Direktur Utama PT Jasa Sarana, Hanif Mantiq, Rabu (24/3/2021).

BACA JUGA: Kontraktor Tutup TPPAS Nambo

Hanif menyampaikan, skema Proyek Nambo berupa public private partnership (KPBU), yaitu alternatif pembiayaan selain APBD dari pemerintah. Pihaknya juga telah menjajaki skema pembiayaan untuk pembangunan TPPAS Nambo melalui sumber pendanaan dengan sejumlah mitra.

“Kami bermitra bersama IIF (Indonesia Infrastructure Finance), PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) dan Bank BJB,” katanya.

Diketahui, konstruksi TPPAS Nambo akan dimulai pada tahun 2021 dan diharapkan dapat beroperasi secara optimal pada tahun 2022.

Pembangunan Pengolahan Sampah Modern di Nambo ini adalah wujud dari komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menyelesaikan permasalahan sampah regional perkotaan, dan semoga diharapkan dengan penerapan teknologi tinggi dalam pengelolaan sampah ini menjadi solusi dan menjadi contoh penanganan sampah di Jawa Barat maupun Indonesia.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai perusahaan Euwell Environtmental Technology yang kini akan mengelola TPPAS Lulut-Nambo sudah mengantongi tiga kriteria. Di antaranya memiliki teknologi yang sudah teruji.

“Yang kedua dari sisi cost dia reasonable sehingga beban tipping fee ke kota kabupaten juga tidak terlalu besar,” katanya, Selasa (24/3/2021).

Ridwan Kamil menambahkan, pemilihan Euwell Environtmental Technology sebagai mitra Pemprov Jabar dalam mengelola Lulut-Nambo ini dilakukan secara profesional. Karena itu, dia berharap proyek pembangunan dapat berjalan lancar.

“Karena Jabar sudah diputuskan semua sampahnya harus menjadi energi,” kata dia.

Emil menegaskan, Jabar harus menjadi provinsi yang sangat ramah lingkungan. Tidak ada lagi sampah yang tidak terdau ulang, dan semua jenis sampah dapat dibereskan.

(Anthika Asmara)

spot_img

Berita Terbaru