Minggu 12 Januari 2025

Penataan Jalur Pasar Muktisari Kota Banjar Ditolak Pedagang

BANJAR,FOKUSJabar.id: Penataan jalur keluar masuk pengunjung pasar Muktisari Kecamatan Langensari, Kota Banjar ditolak sebagian pedagang karena jalur hanya menguntungkan sebagaian pedagang.

Seorang Pedangan Supinah mengatakan, jika jalur yang atur pemerintah Kota Banjar itu pengunjung tidak akan melintasi semua blok yang ada di pasar, sehingga akan berdampak pada pemasukan dan biaya oprasional pedagang.

“Saya sih mau saja, asal ada pembelinya juga, sudah dua kali saya pindah ke atas tapi tidak ada pembelinya jadi mau jualan gimana kalo tidak ada pembelinya makanya saya balik lagi ke bawah,” kata dia saat ditemui di Pasar Muktisari, Senin (22/3/2021).

Hal tersebut senada disampaikan pedagang lainnya, Warisah mengatakan, pernah dua kali pindah ke lantai atas, namun terpaksa jualan lagi di lokasi bawah, karena merasa kerepotan.

BACA JUGA: Operasi Yustisi Penerapan Prokes di Kota Banjar Tak Berjalan Maksimal

“Kalau saya pindah ke atas, uangnya habis buat bayar kuli angkut yang cukup mahal. Sudah dua kali saya coba pindah ke atas, tapi kenyataannya susah sekali dapat pembeli. Makanya saya tetap tidak ingin pindah ke atas,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskukmp), Edi Hardianto mengatakan penataan ini bertujuan untuk mengubah kembali sistem atau route pembeli yang akan masuk, agar seluruh pedagang bisa terlewati calon pembeli.

“Dengan mengubah jalur pembeli otomatis semua pedagang dilalui. Pintu cuma dibuka, yaitu pintu di atas satu dan pintu bawah satu,” kata dia.

Kendati demikian kata Edi mengatakan, dalam penataan ini sebagian pedagang ada yang menolak pindah dengan dalih tidak adanya pembeli, namun setelah di berikan penjelasan akhirnya mereka dapat mengikuti untuk berjualan di lantai atas.

“Saat ini pedagang sudah pada naik. Saya yakin pelanggan akan mengikuti, seperti terjadi juga di Pasar Banjar. Kita akan coba terus sampai pasar Muktisari ini bisa tertata dengan rapi dan tertib, sehingga kesan kumuh bisa ditinggalkan,” katanya.

(Budiana Martin/Anthika Asmara)

 

Berita Terbaru

spot_img