BANDUNG,FOKUSJabar.co.id: Menjelang bulan suci Ramadan pegawai pegawai mal atau pusat perbelanjaan, ritel dan para pedaganng pasar di Kota Bandung menjadi sasaran utama vaksinasi Covid-19.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah melaksanakan vaksinasi di tiga pusat perbelanjaan atau mal. Total sebanyak 730 orang sudah mendapatkan vaksin saat penyuntikan di Paskal 23, Trans Studio Mal, dan Bandung Indah Plaza.
Tidak hanya itu, vaksinasi juga menyasar para pegawai ritel atau pasar swalayan. Ada 723 orang pegawai di Borma Dakota, Yogya Kepatihan dan Superindo Pissetsquare yang telah divaksin Cobid-19, CoronaVac dari Sinovac.
“Kita juga sudah berikan vaksin pedagang pasar tradisional. Sudah ada 800 orang di Pasar Sederhana, Pasar Balos, Pasar Kosambi dan Pasar Baru,” kata Elly di Kota Bandung Jabar Senin (22/3/2021).
BACA JUGA: Bongkar Kasus Bansos Covid-19 Bandung Barat, KPK Belum Tetapkan Tersangka
Meski begitu, pihakanya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung untuk bisa mengupayakan quota tambahan vaksin bagi pegawai mal, ritel dan pedagang pasar tradisional.
Menurutnya, vaksinasi di mal, ritel dan pasar tradisional bukan hanya sebatas upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 semata. Namun selebihnya merupakan langkah guna memulihkan kembali pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung.
“Vaksin ini juga untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang akan berbelanja. Apalagi nanti saat Ramadan bisa menjadi momentum untuk pemulihan ekonomi di Kota Bandung. Alhamdulillah karena termasuk pelayanan bagi publik jadi bisa mendapatkan vaksin,” kata dia.
Elly mengatakan, di momentum Ramadan kali ini menjadi tahun pertama bagi mal atau pusat perbelanjaan beroperasi. Karena tahun sebelumnya mal baru boleh buka setelah Hari Raya Idulfitri 2020 lalu.
Saat itu, mal hanya diperbolehkan beroperasi hanya untuk membuka toko ritel penyedia bahan makanan dan toko obat-obatan. Sementara gerai perbelanjaan lainnya masih belum diperkenankan dibuka.
“Oleh karena itu, kami mengharapkan melalui APPBI (Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia) dan Aprindo (Asosiasi Penguasa Ritel Indonesia) untuk meningkatkan protokol kesehatan 5M. Karena nanti, aktivitas masyarakat semakin meningkat,” katanya.
Elly meminta para pengelola tetap disiplin terhadap protokol kesehatan (prokes). Sebab, Disdagin selalu menurunkan petugas untuk mengawasi kedisiplinan mal ataupun ritel dalam menjalankan protokol kesehatan.
“Ada petugas dari kita yang turun ke lapangan untuk mengawasi apakah itu kaapsitas, jam oeprasional dan protokol kesehatan jangan sampai ada pelanggaran, nanti juga apalagi saat ramadan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung, Rosye Rosdiani menyatakan, akan berupaya memenuhinya permohonan bantuan tambahn vaksin untuk pegawai mal, ritel dan pedagang pasar tradisional.Pasalnya, pemberian vaksin harus disesuaikan dengan ketersediaan stok. Di samping itu masih terdapat banyak elemen masyarakat yang masih perlu diberikan vaksin.
“Secara bertahap semuanya akan divaksin menysuaikan dengan ketersediaan vaksin,” kata Rosye.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)