BANJAR,FOKUSJabar.id: Operasi yustisi penerapan protokol kesehatan d Kota Banjar tidak berjalan maksimal, pasalnya hingga saat ini banyak masyarakat tidak menggunaka masker saat berkegatan tempat umum.
Operasi yustisi yang digelar semejak September 2020 lalu sebetulnya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarkat menerapkan protokol kesehatan, sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Namun masih banyak kendala dan sulitnya meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Covid-19 ini menjadi persoalan Nasional, termasuk di Banjar angka terkonfirmasi positif Covid-19 masih semakin bertambah sampai hari ini,” kata Kapolres Banjar AKBP Melda Yanny, melalui Kapolsek Pataruman IPTU Achmad Daryanto. Senin (22/1/2021).
BACA JUGA: Harga Gabah Anjlok, Petani di Kota Banjar Menjerit
Dia mengatakan, pihaknya terus berupaya memberikan edukasi dan menekan masyarakat agar disiplin akan protokol kesehatan disaat melaksanakan aktifitasnya sehari-hari terlebih dimasa penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasi mikro atau hingga tingkat Kelurahan/Desa di Kota Banjar.
“Untuk melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro, masyarakat itu wajib mentaati 5 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, Meghindari kerumunan dan membatasi kegiatan,” katanya.
Namun, Achmad mengatakan pihaknya masih saja menemukan pelanggar protokol kesehatan. Saat ini ada sebanyak 10 orang yang terjaring Operasi Yustisi yang dilakukan di Jalan Pangandaran tepatnya di depan kantor Polsek Pataruman, Kota Banjar.
“Kita laksanakan Operasi Yustisi Penegakan Protokol Kesehatan 2021 ini untuk mengingatkan masyarakat, jangan membuat masyarakat merasa takut, resah dan khawatir, dengan jumlah pelanggar yang sebanyak 10 orang,” kata dia.
Juru Bicara satuan petugas Covid-19 Kota Banjar, Agus Nugraha menyampaikan, berdasarkan angka kasus per 21 Maret 2021, di Kota Banjar sudah terdapat 889 kasus terkonfirmasi positif virus corona.
“Rinciannya 151 positif aktif yangvsedang menjalani perawatan isolasi mandiri dan di rumah sakit, 23 meninggal dunia dan 715 telah selesai menjalani perawatan,” kata dia.
Sedangkan untuk kasus Probable saat ini terdapat sebanyak 15 orang yakni dua pasien di rawat di Rumah Sakit, dua orang sembuh dan 11 lainnya meninggal dunia. Selain itu untuk kontak erat sudah terdata sebanyak 2785 orang dengan rincian 53 karantina mandiri dan sisanya dinyatakan selesai.
“Kalu untuk suspect di Kota Banjar sudah ada 792 orang, 767 selesai, 18 isolasi mandiri, 7 isolasi di rumah sakit dan untuk suspect belum pernah ada yang meninggal dunia,” kata Agus.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)