BANDUNG,FOKUSJabar.id: Semut adalah semua serangga anggota suku Formicidae, bangsa Hymenoptera dan memiliki lebih dari 12.500 jenis (spesies), yang sebagian besar hidup di kawasan tropika.
Mereka juga dikenal sebagai serangga sosial dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur beranggotakan ribuan semut per koloni. Anggota koloni terbagi menjadi pekerja, pejantan dan ratu serta kelompok penjaga.
Satu koloni dapat menguasai daerah yang luas untuk mendukung kehidupan mereka. Meski ukuran tubuhnya yang relatif kecil, namun termasuk hewan terkuat di dunia.
BACA JUGA: 8 Cara Ampuh Usir Nyamuk di Dalam Rumah
Betapa tidak, semut jantan mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali dari berat badannya sendiri.
Serangga ini hanya tersaingi oleh Kumbang Badak yang mampu menopang beban dengan berat 850 kali berat badannya sendiri.
Serangga ini telah menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi. Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia, Greenland dan Hawaii mereka tidak menguasainya. Mereka diperkirakan membentuk sekitar 15–20 persen dari Biomassa hewan-hewan darat.
Beberapa jenis sangat dikenal oleh manusia karena hidup bersama-sama dengan manusia. Di antaranya, semut hitam, besar, merah, api, dan Rangrang.
Keluarga Formicidae adalah bagian dari ordo Hymenoptera yang mencakup lebah dan tawon. Semut adalah keturunan dari generasi tawon Vespoidea. Analisis Filogenetik mengindikasikan, serangga ini telah berevolusi dari capung vespoid pada periode Kapur sekitar 120 juta sampai 170 juta tahun yang lalu.
Setelah kemunculan tumbuhan Angiosperma sekitar 100 juta tahun yang lalu, mereka menganekaragamkan pengaruh ekolofi sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Tubuh semut terdiri atas tiga bagian (kepala, dada dan perut. Morfologinya cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole).
Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Tubuhnya seperti serangga lainnya yakni memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot.
Berbeda dengan kerangka manusia dan hewan bertulang belakang. Serangga tidak memiliki paru-paru tetapi memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada (spirakel) untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka.
Pada kepalanya terdapat banyak organ sensor. Serangga ini juga memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik.
Mereka juga punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi.
Kebanyakan serangga ini umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis dari mereka buta. Namun, beberapa spesies (bulldog Australia) memiliki penglihatan yang baik. Pada kepalanya juga terdapat sepasang antena yang membantu mendeteksi rangsangan kimiawi.
Juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, berguna sebagai alat peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya.
Pada bagian depan kepala juga terdapat sepasang rahang (mandibula) yang digunakan untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang dan untuk pertahanan.
Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat semacam kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu sebelum dipindahkan ke larvanya.
Di bagian dada terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan.
Sebagian besar calon ratu memiliki sayap. Namun, setelah kawin betina akan menanggalkan sayapnya dan menjadi ratu semut yang tidak bersayap.
Di bagian metasoma (perut) terdapat banyak organ dalam yang penting. Termasuk organ reproduksi. Beberapa spesies juga memiliki sengat yang terhubung dengan semacam kelenjar beracun untuk melumpuhkan mangsa dan melindungi sarangnya.
Keberadaan Semut tentu saja kerap mengganggu kenyamanan ketika sedang berada di rumah. Umumnya, cara mengusir serangga ini bisa dilakukan dengan menyemprot obat nyamuk berbahan pestisida.
Tetapi, terlalu sering menggunakan pestisida di rumah dapat berdampak buruk bagi penghuni rumah, terutama apabila jarak penyemprotan dekat dengan makanan atau minuman.
Sebaiknya beralih menggunakan bahan-bahan alami untuk mengusirnya agar aman dan efektif. Berikut cara mengusirnya:
- Lada (acabe bubuk)
Salah satu cara mengusirnya adalah dengan memakai lada. Jika sudah mulai banyak barisan serangga ini, Anda bisa menaburkan bubuk lada hitam atau cabai di dekat barisan mereka, maupun di pinggir lantai atau tembok.
Aroma lada dan cabai bubuk dapat membuat serangga ini ogah naik ke permukaan lemari atau meja makan.
- Bubuk Kayu Manis
Bubuk kayu manis juga menjadi salah satu bahan alami yang digunakan untuk mengusir serangga ini. Taburkan bubuk ini di area rumah yang sering dilewati mereka.
- Tepung Maizena (tepung jagung)
Taburkan tepung maizena di area dapur rumah Anda yang mungkin terdapat sarang semut.Tambahkan juga air di atas taburan tepung tersebut. Meski akan tampak berantakan, campuran tepung dan air tersebut bisa mematikannya.
- Ampas Kopi
Taburkan bubuk atau ampas kopi ke area halaman rumah yang kerap menjadi sarang serangga ini. Cara ini juga diyakini dapat mengusirnya.
- Cuka
Cuka dapat membunuh maupun mengusirnya dengan ampuh
- Bedak Tabur
Tebarkan bedak tabur (talek) ke sarang mereka. Umumnya mereka tidak suka berjalan melewati bubuk, apalagi jika bubuk tersebut menempel di tubuhnya.
- Minyak Peppermint
Campurkan 10-20 tetes minyak peppermint dengan 2 gelas air dan masukkan ke dalam botol semprot. Semprotkan larutan tersebut ke area pintu dan jendela rumah.
- Asam Borat
Jika bahan alami ala rumahan tidak dapat mengusirnya, Anda mungkin perlu menggunakan asam borat sebagai cara mengusir yang paling ampuh.
Taburkan asam ini di bawah tembok, sudut lantai, area dapur atau tempat-tempat lain di mana semut sering bersarang.
Anda juga bisa membuat larutan asam borat dengan langkah-langkah berikut:
- Campurkan ½ sendok teh asam borat, 8 sendok teh gula, dan 1 gelas air hangat.
- Aduk larutan hingga merata.
- Masukkan larutan ke dalam botol semprot.
- Semprotkan larutan ke area rumah yang banyak semut.
Sebagai alternatif, basahi kapas dengan larutan tersebut dan letakkan di beberapa sudut rumah tempat mereka bersarang.
Selain itu, Anda bisa membuat perangkap dari asam borat. Caranya, campurkan bubuk asam borat dengan makanan atau minuman yang manis, seperti gula, sirup, atau selai. Kemudian, sebarkan campuran ini di area rumah yang dituju.
Kendati demikian, hati-hatilah saat menggunakan asam borat. Jangan biarkan anak bermain di dekat taburan atau larutan asam borat. Pastikan pula Anda menyimpan sisa asam borat di tempat yang sulit terjangkau oleh anak kecil dan hewan piaraan Anda.
- Boraks (sodium tetraborate)
Boraks atau sodium tetraborate dapat pula digunakan untuk mengusirnya dengan ampuh. Sama seperti asam borat, Anda bisa memakai larutan yang terdiri dari campuran boraks, gula dan air hangat.
Pastikan untuk menjauhkan bahan kimia ini dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan saat menggunakannya.
Cara Cegah agar tidak bersarang di dalam rumah
Umumnya, semut akan mencari tempat yang lembap guna membangun sarang. Mereka juga kerap muncul di dapur, meja makan atau area dekat tumpahan minuman maupun remahan makanan.
Meski serangga ini sudah berhasil diusir, Anda tetap perlu waspada agar koloni semut tidak bersarang lagi di dalam rumah. Caranya:
- Bersihkan tumpahan minuman atau makanan yang jatuh maupun tercecer, misalnya di meja makan atau lantai.
- Simpan buah-buahan dan jenis makanan lainnya dalam wadah kedap udara, lalu masukkan ke dalam kulkas atau lemari makanan di dapur.
- Jangan menyimpan buah dan makanan manis di ruang terbuka karena dapat ‘mengundang’ semut untuk datang.
- Bersihkan tempat sampah, baik yang berada di dalam maupun luar rumah.
- Jika Anda punya hewan peliharaan, jaga kebersihan tempat makannya.
- Periksa tanaman pot di dalam ruangan untuk mencegah adanya sarang serangga.
- Perhatikan apakah ada celah di dinding rumah maupun lubang di lantai atau halaman rumah yang menjadi sarang semut atau tidak. Jika ada, Anda bisa segera memperbaikinya.
(Bambang Fouristian/berbagai sumber)