Jumat 13 Desember 2024

Elektabilitas Ridwan Kamil Mengungguli Ganjar Pranowo di Bursa Pilres

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Elektabilitas Gubernur Jabar Ridwan Kamil meningkat dalam calon bursa Calon Presiden (Capres) 2024 mengungguli Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dari hasil survey yang dilakukan oleh IndEX Research.

Dalam survey yang dilakukan 25 Februari-5 Maret 2021 dengan melibatkan 1.200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan secara acak terhadap responden survei sebelumnya yang dilakukan sejak 2018. Margin error ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Elektabilitas Ridwan Kamil diangkat 14,1 persen di bawah Mentri Pertahanan Prabowo Subianto 20,4 persen, kemudian posisi ketiga Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan 13,5 persen.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Terlibat dalam Karya Spesial Bersama 22 Produk Lokal 

Peningkatan elektabiliatas Ridwan Kamil cukup signifikan pasalnya pada survey sebelum yang dilakukan Mei dan November tahun lalu hanya diangka 7-8 persen.

Peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan mengatakan, kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil dipengaruhi oleh sejumlah kebijakan sebagai Gubernur Jabar.

“Ini dipengaruhi kebijakan di daerahnya, itu asumsi kami karena itu tidak masuk dalam instrumen pertanyaan kami. Kemudian aktivitas politiknya juga tidak berdinamika, tidak ada yang bersifat menyerang dan mendelegasi dia,” kata Hendri saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon seluler, Senin (15/3/2021).

Hendri menjelaskan, ada fenomena yang serupa dalam elektabilitas kepala daerah bahkan berpengaruh pada populeritas Capres 2024, pasalnya penting untuk mempertahakan tingkat elektabilitas dan populeritas bagi kepala daerah karena berkaitan dengan keberhasilan prestasi dan kinerjanya.

“Kalau kepala daerah yang elektabilitasnya relatif stabil ini karena program yang sudah dilakukan. Tapi ini masih lama waktunya, memang dibutuhkan menjaga agar mereka punya ruang pemberitaan positif. Karena kalau negatif, popularitas tidak ekuivalen dengan elektabilitas. Ada kan yang dikenal tapi tidak disukai dan dipilih. Termasuk menjaga prestasi,” kata dia.

Salah satu fenomena menarik lainnya yakni kenaikan elektabilitas dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merangsek naik ke posisi empat (7 persen). Kasus kudeta Partai Demokrat, kata Hendri, membuat elektabilitas AHY naik.

“Contoh Kasus AHY kalau ada kasus tertentu popularitas dia ekuivalen dengan elektabilitas. Sebelum ada kasus kudeta dia relatif di bawah,” kata dia.

(Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img