BANDUNG,FOKUSJabar.id: Gubernur Jabar Ridwan Kamil tengah terlibat dalam sebuah karya special bersama 22 produk lokal berasal dari Jabar, Jateng dan Jatim.
Keterlibatan Ridwan Kamil dalam karya ini secara langsung ikut dalam produksi untuk pembuatan desain setiap prodak.
Dia mengatakan, langkah seperti ini baru dilakukan pertama di Indonesia, pasalanya seorang pejabat publik terjun langsung bukan hanya sekedar menjadi endorsesr atau mempromosikan.
“Nanti ada produk lokal yang didesain khusus oleh Ridwan Kamil. Total ada 22 brand yang merasa punya chemistry sama saya,” kata Emil, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (8/3/2021).
BACA JUGA: Ridwan Kamil Ingkatkan Warga Agar Segera Melaporkan SPT
Gerakan yang dinamai #inilokalinikolaborasi tersebut, kata Emil, tak hanya sekedar ingin membantu pengusaha lokal yang sempat terpuruk karena pandemi Covid-19. Ia ingin mencoba gagasan baru dengan ikut serta mendesain serta memasarkannya.
“Karena sifatnya khusus, ternyata yang mau bukan hanya Jabar tapi saya membuka diri ada dari Jabar, Jateng, Jatim. Kami berharap ini menjadi contoh bagaimana pemimpin menolongnya dengan cara unik tidak harus bersifat (memberi) modal. Bedanya saya punya basic desain karena berlatar belakang arsitek. Sehingga brand juga punya semangat yang klik,” kata dia.
Saat ini proses kolaborasi baru tahap finalisasi design akhir menjelang produksi. Rencananya, produk akan diluncurkan dalam waktu dekat. Selain ikut mendesain, ia juga ingin total dalam proses marketing. Dengan harapan, produk bisa dijual dengan harga tinggi dan memberi dampak positif bagi pelaku usaha industri lokal.
Rencananya, produk tersebut akan diluncurkan bersama selebritis dengan konsep lelang.
“Jadi nanti semua teknik marketing akan kita maksimalkan baik postingan dari saya, ada influenser, selebriti yang mau dilaunching dalam bentuk lelang,” kata dia.
Sedikit bocoran, sambung Emil, produk yang ia desain mengusung tema dwi warna atau duo tone dengan balutan aksen batik mega mendung. Ia memastikan, produk yang dibuat punya kualitas baik.
“Yang buat saya terharu produknya keren-keren, luar biasa, bukan kaleng-kaleng. Prosesnya seru, itu dunia saya. Waktu saya dosen, proses mengkritisi dan diskusi itu bagian dari menyempurnakan produk. Jadi saya senang karena mengingatkan saya kepada jati diri saya sebagai desainer,” kata Emil.
Ia pun berharap gerakan yang ia gagas bisa membantu pemulihan ekonomi akibat pandemi. Ia meyakini, kualitas produk lokal bisa bersaing dengan produk mancanegara.
“Sehubungan Pak Presiden berstatment untuk mendukung produk lokal. Mari dukung produk lokal dan beri masukan apa yang membuat produk lokal bisa bersaing dengan produk luar. Jangan sampai orang tidak beli karena merasa kalah dengan produk luar tanpa memberi tahu karena saya meyakini kita bisa memproduksi dengan kualitas baik,” katanya.
Tri Ambodo dari brand jaket asal Malang Jawa Timur, Harimau Supply mengatakan, kolaborasi ini sangat menantang dan unik. Ia berharap kolaborasi ini bisa membangkitkan rasa bangga masyarakat terhadap produk lokal.
“Ini kolaborasi paling seru karena ada beberapa kolaborator local brand yang juga ikut meramaikan kolaborasi ini, yang biasanya kami bersaing sekarang kami bekerja sama untuk saling membangun local brand,” kata Tri.
Untuk edisi kolaborasi dengan Ridwan Kamil, Harimau Supply akan menyajikan konsep tak biasa.
“Harimau supply menciptakan sesuatu yang sangat berbeda yang belum pernah kami lakukan. Melihat sosok RK yang terlahir di Jawa Barat kami teringat sosok prabu Siliwangi dengan Harimau Putih yang melegenda, yang merepresentasikan sosok RK sebagai pemimpin layaknya Prabu Siliwangi,” kata dia.
Decky Sastra owner dari Rawtype Riot Bandung mengatakan kolaborasi dengan Ridwan Kamil diharapkan mampu menjadi purwarupa untuk merangsang tumbuhnya brand lokal yang punya daya saing.
“Harapan saya, ke depanya lahir brand lokal kelas internasional yang di support oleh segmentasi lokal maupun internasional. Mungkin di project pertama ini Pak RK bisa menjadi prototipe agar merangsang tumbuhnya brand lokal di Indonesia yang mempunyai potensi bersaing dengan brand internasional,” kata dia.
(Anthika Asmara)