YOYAGKARTA,FOKUSJabar.id: Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat mengeluarkan 24 kali guguran lava pijar pada pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Sabtu (27/2).
Berdasarkan pengamatan Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi , jarak luncur maksimal dari guguran lava pijar Gunung Merapi itu sejauh 1 kilometer.
Seperti dilansir CNN Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Rachmad Widyo Laksono Mengatakan, teramati 24 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya, Sabtu (27/2).
Sementara itu, berdasarkan data kegempaan, tercatat guguran sebanyak 41 kali dengan amplitudo 3-29 mm dan durasi 11-131 detik, dan hembusan sebanyak 3 kali dengan amplitudo 5-12 mm dan berdurasi 12-18 detik.
BACA JUGA: Dalam 6 Jam Merapi 36 Kali Muntahkan Lava Pijar
Status Gunung Merapi sendiri masih berada di level III atau Siaga. Dengan status ini, masyarakat diminta untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut .
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.
Potensi itu ada di sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Kemudian, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
“Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan,” tutur Rachmad.
(Nendy)