BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sampah di Kota Bandung meningkat setiap tahunnya, bahkan per hari Kota Bandung bisa membuang hingga 1.300 ton ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dirut PD Pasar Kota Bandung gun Gun Saptari mengatakan bahwa satu orang bisa menghasilkan 0,6 kilogram sampah per harinya. Maka tidak heran jika ribuan ton sampah diproduksi setiap harinya.
“Merujuk hasil riset dari Prof Enri bahwa 0,6 kilogram setiap orang per hari, jika dikalikan jumlah penduduk Kota Bandung, maka kurang lebih 1.300 ton per hari sampah diproduksi Kota Bandung,” kata Gun di Bandung, Senin (22/2/2021).
Pihaknya memastikan timbunan sampah naik seiring laju pertumbuhan masyarakat. Hal itu karena setiap orang menghasilkan sampah setiap harinya. Namun ada yang ditangani PD Pasar ada juga yang dibuang ke TPA.
BACA JUGA: Sampah Picu Banjir di Kota Bandung
“Yang ke TPA sebetulnya menurun. Terlebih dengan program Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) yang berdampak baik pada penanggulangan masalah sampah di Kota Bandung,” kata dia.
Meski belum diterapkan secara merata, namun penurunan timbunan sampah sudah terjadi pada 2020 lalu. Adapun alasan belum meratanya Program Kang Pisman di Kota Bandung, karena faktor budaya.
Padahal, kata dia, pemerintah sudah sangat semangat, tetapi masyarakat belum mau, akhirnya tidak jadi diterapkan. Efektivitas tentang program itu pun belum ada kajiannya.
“Persentase timbunan sampah turun 2020 meski hanya 0.47 persen. Saat pandemi, sampah di sektor komersil turun, namun sampah rumah tangga naik,” kata Gun.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh PD Pasar, terdapat kenaikan sampah setiap tahunnya terhitung sejak 2015 silam, yakni 866 ton per hari. Kemudian mengalami kenaikan sebesar 17,21 persen pada 2016, menjadi 1.015 ton per hari.
Hal itu menjadi persentase kenaikan tertinggi dalam kurun waktu enam tahun. Sementara kenaikan terkecil terjadi pada 2019, hanya 3,96 persen atau setara dengan 1.340 ton per hari dari semula 1.289 ton per hari.
Saat ini pihaknya telah mendampingi dua kawasan untuk penanganan sampah, antara lain Kelurahan Cihaurgeulis dan Sukamiskin. PD Pasar pun saat ini tengah menggalakkan program Nabung Sampah Jadi Emas untuk menstimulus masyarakat agar konsisten memilah sampah.
“Sampah akan jadi bahan baku ekonomi dan berkah kalau dari awal dipisahkan. Kalau sudah terakumulasi sekitar 40 ribuan, itu setara dengan emas 0.025 gram, itu bisa ditukar jadi emas. Sudah 120 keping keluar kecil-kecil semua,” kata dia.
(Yusuf Mugni/LIN)