spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    7 Orang Penerima Banprov Jabar Datangi Kantor PCNU Kabupaten Tasikmalaya

    TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Jelang pemeriksaan kasus dugaan pemotongan dana hibah Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat (Jabar) yang akan dilakukan tim penyidik Polres Tasikmalaya pada Jumat (19/2/2021), tujuh orang penerima hibah dari Kecamatan Sukarame mendatangi Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Jalan Raya Timur Badak Paeh Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kamis (18/2/2021).

    Kedatangan mereka yang disambut Ketua LBH Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Asep Abdul Rofiq, bermaksud untuk konsultasi perihal perkara dugaan pemotongan hibah Banprov sebelum memberikan keterangan sebagai saksi dalam pemeriksaan pihak Kepolisian.

    “Ya hari ini, para penerima hibah Banprov yang merasa dipotong bantuannya oleh seseorang bernama Subarkah, kembali mendatangi kami dan meminta pendampingan hukum ke LBH Ansor Kabupaten Tasikmalaya. Selain meminta pendampingan, juga arahan hukum dalam pemanggilan sebagai saksi oleh pihak Polres Tasikmalaya,” kata Asep.

    BACA JUGA: Hibah Banprov Disunat, Siapa Yang Akan Diringkus?

    Menurutnya, ada beberapa lembaga yang dipanggil oleh Kepolisian untuk klarifikasi. Kini mereka meminta arahan dan pendampingan dalam proses pemeriksaan dan klarifikasi oleh pihak Polres Tasikmalaya.

    “Agenda klarifikasi terhadap lembaga pendidikan keagamaan sebagai penerima bantuan hibah Banprov ini adalah pada Jumat sekitar pukul 09.00. Kita sudah menyiapkan kuasa hukum atau pengacara untuk mendampingi mereka pada proses pemeriksaan nanti di Kepolisian,” ujarnya.

    Asep menjelaskan, para penerima bantuan hibah yang notabene pemilik lembaga Taman Kanak-kanak Al Quran (TKA) dan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) ini, secara mental sudah sangat terpukul dengan kejadian yang sedang dialami. Hingga dalam beberapa hari terakhir ini, mereka mengaku tidak enak tidur tidak enak makan karena khawatir ada konsekuensi hukum akibat menjadi korban pemotongan dana hibah.

    Ketertekanan itu semakin dirasakan, ketika kasus dugaan pemotongan dana hibah ini mencuat ke permukaan ditambah dengan banyaknya orang yang datang dengan mengaku sebagai anggota LSM termasuk oknum wartawan yang meminta sejumlah uang.

    (Farhan)

    Berita Terbaru

    spot_img