Kamis 12 Desember 2024

Kanker Bisa Disembuhkan Jika Terditeksi Sejak Dini

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Selama 2020 Jumlah penderita kanker di Indonesia hampir 400 ribu. Dari jumlah tersebut, 54 persen kasus terjadi pada perempuan. Lalu, kanker payudara, mulut rahim (serviks), dan rahim (ovarium) adalah jenis kanker tertinggi yang banyak menimpa perempuan.

Hal itu berdasarkan laporan WHO melalui Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (The International Agency for Research on Cancer/IARC) yang terbit Desember 2020 lalu.

Konsultan Senior bidang Onkologi Medis di Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura, dr Wong Chiung Ing menyatakan bahwa, kanker bukanlah suatu penyakit yang pasti berakibat pada kematian. Dengan deteksi dini dan penanganan yang baik, kanker dapat dijinakkan bahkan disembukan.

“Kita selalu berpikir bahwa ketika terkena kanker, maka kita akan menilai bahwa itu akhir dari segalanya, kanker bukan hukuman mati, itu tidak benar,” kata dr. Wong  saat  Zoom meeting, Rabu (17/2/2021).

BACA JUGA: Pengidap Kanker boleh Ikut Vaksinasi Covid-19, Ini Syaratnya

Menurutnya, deteksi dini terhadap potensi kanker merupakan langkah yang sangat penting untuk dilakukan oleh setiap orang. Pasalnya, melalui diteksi dini bisa secara manual maupun berkonsultasi langsung dengan dokter.

“Jadi kalau terdeteksi sejak dini, maka semakin tinggi kemungkinan untuk sembuh,” katanya.

Untuk kanker payudara dan Serviks, kata Wong, kerap terjadi kekeliruan dari masyarakat yang menganggap bahwa setiap kanker harus ditangani dengan kemoterapi. Padahal, lanjut Dia, telah banyak teknologi yang dapat digunakan masyarakat untuk mendeteksi lebih awal dan bahkan dapat menyembuhkan kanker tersebut.

“Banyak teknologi kekinian yang telah diperbaharui yang dapat memperkecil tumor di Payudara, lalu terkait kimoterapi, padahal tidak selalu harus itu, treatmennya banyak sekali tergantung sampai di tahap mana kanker itu. Kalau pun harus kemoterpi, memang ada efek hair lose (rambut rontok), tapi saat ini dengan teknologi yang semakin canggih hal itu dapat ditekan, tidak semua efeknya hair lose kalau pun ada itu sifatnya temporary, malah ada kasus yang tumbuhnya lebih bagus dan lebih tebal dibanding sebelum kimoterapi,” kata dia.

Lebih lanjut Wong mengatakan, penyembuhan kanker payudara dapat dilakukan dengan berbagai opsi, salah satunya terapi hormon karna lebih sedikit efek samping jika dibandingkan dengan kemoterapi

“Ada perawatan dengan terapi hormon, jadi hanya makan obat yang obat tersebut hanya menyerang sel kanker, itu efeknya lebih sedikit karena hanya mematikan sel kanker, perawatan itu ada di kita sekarang. Opsi lainnya, Ada imuno therapy, radiotion therapy, kemo therapi, termasuk tadi terapi hormon,” kata Wong.

Wong berharap, masyarakat selalu menerapkan pola hidup sehat dan deteksi secara berkala menjadi hal yang terpenting untuk dilakukan dalam mencegah kanker. Masyarakat juga tidak perlu terlalu panik jika sudah terlanjur terkena kanker, karena banyak teknologi dan opsi terapi yang dapat menyembuhkan kanker.

“Secara umum, kita harus jaga kesehatan, pola hidup sehat, lakukan deteksi dini dengan pengecekan secara manual atau ke dokter secara berkala, yang terpenting kanker itu bisa diobati dengan teknologi yang semakin canggih,” kata dia.

(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img