TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Sebagai partai penguasa parlemen di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tidak ingin kehilangan satupun jumlah kursi di DPRD pada ajang Pemilu 2024.
Dengan menguasai sembilan kursi DPRD Kabupaten Tasikmalaya dari jumlah 50 kursi, Partai bersutan Prabowo Subianto ini terus melakukan penguatan kader agar mampu membesarkan partai sekaligus mempertahankan ruang kekuasaan di legislatif hingga masuk ke ruang kekuasaan eksekutif.
“Hari ini, kami memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-13 Partai Gerakan Indonesia Raya dan kegiatan Pendidikan Politik (Dikpol) empat pilar kebangsaan dengan tema Perkuat Diri Membangun Negeri. Dalam momentum ini kami juga melakukan evaluasi tahapan Pilkada serentak 9 Desember 2020 dan mengevaluasi persiapan menuju Pemilu selanjutnya dengan menyiapkan kader-kader partai terbaik,” kata Ketua Panitia Peringatan Harlah Gerindra, Haris Somantri di aula Hotel Dewi Asri, Singaparna, Sabtu (13/2/2021).
BACA JUGA: Hujan di Sukamantri Ciamis Mengakibatkan Longsor dan Sekolah Ambruk
Kegiatan Harlah tersebut dihadiri Ketua DPC Partai Gerakan Indonesia Raya Kabupaten Tasikmalaya, Cecep Ruhimat, anggota Fraksi DPRD Kabupaten Tasikmalaya dan jajaran pengurus DPC dengan jumlah peserta 50 orang.
Sementara untuk kegiatan Dikpol, selain diikuti pengurus DPC secara langsung, juga diikuti PAC dan ranting masing-masing di kecamatan, secara virtual melalui zoom meeting.
Haris menyebutkan, Harlah tersebut menjadi agenda rutin tahunan yang diperingati setiap tanggal 6 Februari. Untuk di Kabupaten Tasikmalaya baru dilaksanakan Sabtu ini dengan menyesuaikan terhadap protokol kesehatan.
Lebih jauh haris menegaskan, pihaknya sebagai partai penguasa legislatif, optimis mampu meningkatkan raihan suara di seluruh daerah pemilihan (dapil) yang ada.
“Ya mudah-mudahan di setiap dapil ada dua anggota dewan yang terpilih. Artinya ke depan Gerindra memiliki 14 anggota DPRD,” ucapnya.
Selanjutnya, Gerindra akan di mencoba meraih posisi di ruang kekuasaan eksekutif.
“Di legislatif menguasai, tapi di eksekutif kami kalah. Ini menjadi pekerjaan rumah,” kata Haris.
(Farhan/Bambang)