BANDUNG,FOKUSJabar.id: Produksi Isuzu Panther resmi tidak dihentikan mulai tahun 2021 ini. Hal tersebut diumumkan secara resmi oleh produsen mobil berjuluk ‘Rajanya Diesel’ ini, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), melalui cuplikan video perjalanan singkat di channel Youtube Isuzu ID, Rabu (10/2/2021).
Beberapa alasan mendasari pemberhentian produksi. Mulai dari pemberlakukan implementasi kebijakan emisi gas buang baru menjadi Euro IV hingga melemahnya popularitas Isuzu Panther yang ditunjukkan dengan jumlah penjualan sejak beberapa tahun belakangan.
Seperti dilansir kompas.com dari data Gaikindo, angka distribusi mobil ‘Rajanya Diesel’ dari pabrik ke diler pada tahun 2018 mencapai 950 unit. Sementara di tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 763 unit.
BACA JUGA: Pagi Ini, IHSG Dibuka Menguat 0,32 Persen
Meski sudah resmi tidak diproduksi, Marketing Division Head IAMI Attias Asril mengatakan jika unit Isuzu Panther di jaringan dilernya masih ada. Namun stok dari multi purpose vehincel ( MPV) bermesin diesel tersebut hanya tinggal hitungan jari saja.
“Dari terakhir diproduksi sampai sekarang, masih ada beberapa sisa stok unitnya di diler. Tapi jumlahnya sangat sedikit sekali, sepertinya sudah di bawah 10 unit saat ini,” kata Attias seperti dilansir kompas.com, Rabu (10/2/2021).
Namun Attias tak memberikan informasi terkait diler mana yang masih memiliki stok ketersedian MPV tersebut. Termasuk mengenai tipe dan wilayahnya.
Dari segi penjualan sejak pertama kali mucul di tahun 1991 atau 30 tahun lalu, populasi Panther sudah cukup banyak. Tak heran, banyak para penggemar dari MPV Diesel satu ini yang tersebar di seluruh penjuru tanah air.
“Dari pertama kali meluncur pada 1991, total penjualan Isuzu Panther mencapai 433.117 unit. Meski sudah dihentikan produksinya, para pengguna Panther tidak perlu khawatir terkait servis,” Attias menambahkan.
Saat ini, diakui Attias, Isuzu di Indonesia akan lebih fokus ke segmen niaga atau pada commercial vehicle Namun hal itu tidak menandakan jika Isuzu akan benar-benar meninggalkan pasar kendaraan penumpang karena pada tahun ini Isuzu mu-X dan D-Max akan segera dirilis di Tanah Air.
“Pastinya akan ada produk baru, sebagaimana sudah tersebar juga bocoran-bocorannya di jagad maya,” kata dia.
BACA JUGA: Video Syur Mirip Gabriella Larasati Tersebar
Sejak pertama kali muncul di tahun 1991, secara umum, ada empat generasi Isuzu Panther yang hadir di Indonesia. Kendaraan roda empat MPV ini bukan hanya terkenal soal daya angkutnya, tapi juga dari sisi ketangguhan dan keiritan dari mesin diesel yang digunakannya.
Pada generasi awal, disematkan mesin diesel dengan kode C223. Mesin ini memiliki kubikasi 2.238cc 4 silinder OHV indirect injection dan mampu menghasilkan tenaga 72 TK di 4.300 rpm dan torsi puncak 140 Nm di 2.400 rpm.
Berbagai bentuk karoseri pun diperkenalkan pada generasi pertama ini. Seperti Bravo, Miyabi, Sparta dan Golden.
Lalu di tahun 1993, Isuzu menambah variannya seperti Hi-Grade, Grand Deluxe, Total Assy (Deluxe), dan Standard.
Kemudian di tahun 1996, dilakukan peremajaan Isuzu Panther. Meski dari segi tampilan tak banyak perubahan, namun dari sisi kapasitas mesin meningkat menjadi 2.500 cc dengan kode 4ja1 serta mengubah sistem bahan bakar menjadi direct injection.
Dengan mesin baru ini, tenaga yang dihasilkan menjadi 78,9 TK di 3.900 rpm dan torsi 170 Nm di 2.300 rpm. Pada generasi kedua ini terdapat dua varian yakni Deluxe dan model pikap yang hingga saat ini masih eksis.
Isuzu kembali melakukan peremajaan saat memasuki tahun 2000. Inilah momen dimana Isuzu membenamkan mesin Turbo Diesel untuk Tipe Touring sekaligus menjadi varian tertingginya.
Pilihan transmisi otomatis pun mulai tersedia. Meski memiliki tenaga yang sama yakni 78,9 TK, namun dengan dibenamkannya mesin turbo ini membuat rpm lebih rendah yakni 3.500 rpm.
Soal torsi, varian dengan turbo sudah dipastikan meningkat. Yakni menjadi 192 Nm di rpm yang lebih rendah lagi, 1.800 rpm.
Ada delapan varian yang ditawarkan Isuzu pada tahun 2000 ini. Mulai dari Grand Touring, Touring, LS Hi-Grade, SS, LV, SV, LM (smart long), dan SM (smart short).
Terakhir di tahun 2005 yang menjadi momen terakhir Isuzu meremajakan Panther hingga saat ini. Perubahan yang dilakukan berupa pembenahan pada beberapa sektor tampilan. Mulai dari gril, desain lampu utama, hingga interior.
Pada periode tersebut, Isuzu meluncurkan versi Grand Touring dan LV Adventure. Perangkat turbo pun ikut disematkan pada semua varian untuk memenuhi standar Euro II. Selebihnya, hingga 2013, Isuzu hanya memberikan sentuhan ringan yang diklaim sebagai facelift.
Selamat tinggal Isuzu Panther!
(Ageng)