BANJAR,FOKUSJabar.id: Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Banjar Jawa Barat (Jabar) masih abu-abu atau belum ada kepastian.
Menurut Wali Kota Banjar, Ade Uu Sukaesih, Pembelajaran Tatap Muka belum bisa diizinkan karena perkembangan kasus Corona Virus Disease (Covid-19) terus meningkat.
“PTM di Banjar belum diizinkan karena kasus positif Covid-19 yang terus meningkat. Maka proses belajar masih secara daring,” ungkapnya, Rabu (10/2/2021).
BACA JUGA: Dede Yusuf Raih Gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik dari Unpad
Terlebih, saat ini pihaknya tengah melaksanakan instruksi Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melakukan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro atau Tingkat Desa hingga RT dan RW dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Saat ini kami juga sedang menerapkan PPKM berbasis mikro yang dimulai 9-22 Februari 2021 sehingga belum bisa mengizinkan PTM,” katanya.
Sebelumnya dikabarkan, kompetensi peserta didik di Kota Banjar menurun secara drastis semenjak pandemi Covid-19.
Dia juga menyebutkan, menurutnya kualitas pendidikan di Banjar sendiri diketahui dari parameter di setiap satuan pendidikan karena masing-masing memiliki KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) Pendidikan.
“Jadi setiap satuan pendidikan memiliki KKM itu berdasarkan hasil analisa di setiap satuan pendidikan, itu yang menjadi parameternya,” kata Yani
Yani mengatakan, analisa dari pada KKM itu sendiri dilihat dari bagaimana latar belakang siswa itu berasal, kemudian sarana dan prasarana pendukung. Artinya, antara sekolah A dan sekolah B akan berbeda, karena sekolah A barangkali IT nya sangat terbatas, sekolah B IT nya sangat bagus maka itu akan berpengaruh terhadap penentuan KKM.
“Namun saya tidak bisa menyebutkan berapa persen penurunannya. Tapi ya hasil koordinasi dengan kepala sekolah hasil pembelajaran dimasa pandemi ini memang mengalami penurunan,” kata dia.
(Budiana Martin/Bambang)