Rabu 11 Desember 2024

Terhimpit Masalah Ekonomi, Kedua Pasutri Nekat Buka Jasa Wikwik di Twitter

PALEMBANG,FOKUJabar.id: Pasangan suami-istri di Kota Palembang, Sumatera Selatan berinisial PR dan SM dibekuk petugas kepolisian atas kasus dugaan prostitusi di sosial media. Keduanya ditangkap di salah satu hotel di Palembang Sabtu (6/2/2021).

Kapolrestabes Palembang, Kombes Irvan Prawira, mengatakan, sepasang pasutri itu memanfaatkan sosial media untuk melancarkan aksi prostitusi online.

Baca Juga: Cabuli Anak Dibawah Umur, Petugas Perlindungan Anak Divonis Kebiri

“Pelakunya tak lain adalah sepasang suami-istri yang menyalahgunakan sosial media Twitter sebagai ladang untuk mendulang uang namun dengan cara menwarkan jasa seksual” katanya kepada wartawan, Senin (8/2/2021). Seperti dilansir detik, Rabu (10/2/2021).

Di sosial media Twitter sepasang pasutri tersebut menamai diri mereka ‘real pasutri’ dan menawarkan jasa prostitusi untuk melayani para lelaki dengan servis Wikwik. Kedua pasutri tersebut merupakan warga asal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.

Lebih lanjut, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Edi Rahmat, mengatakan, penangkapan pasutri itu bermula ketika keduanya mempromosikan jasa prostitusi di Twitter dengan cara melakukan hubungan seksual yang dilakukan bertiga (Wikwik) dengan mematok tarif Rp 1 juta per satu kali.

Untuk membekuk pelaku polisi melakukan penyamaran dengan cara berpura-pura menjadi pelanggan dan melakukan transaksi di hotel di Palembang. Setelah bertemu pelaku, tim langsung membekuk kedua pasutri tersebut di salah satu kamar hotel.

“Setelah barang bukti dinilai telah cukup, Unit PPA langsung bergerak menuju lokasi dan mengamankan kedua pasangan suami istri di salah satu kamar hotel di Palembang”

“Menurut keterangan kedua pelaku mereka telah melakukan aksi prostitusi itu sejak bulan September 2020, menurut keduanya kebanyakan pelanggan yang datang berasal dari luar kota” ungkap Edi.

Keduanya mengaku nekat melakukan aksi jasa prostitusi di sosial media karena terhimpit masalah ekonomi

“Ya karena tekanan ekonomi, itu alesan kedua pelaku membuka jasa prostitusi di Twitter” kata Edi.

Sementara itu, kepada pihak kepolisian, PR dan SM mengakui perbuatannya tersebut dilakukan atas kesepakatan keduanya.

SM mengungkapkan, dirinya terpaksa melakukan aksi prostitusi tersebut lantaran untuk menopang biaya operasi kanker yang tengah ia hadapi.

“Sesudah melakukan transaksi di Twitter, saya dan istri saya langsung berangkat ke salah satu hotel di Palembang sebagaimana kesepakatan yang terjadi saat proses transaksi” ucap PR.

“Saya terpaksa melakukan hal itu untuk mengumpulkan biaya operasi kanker yang sedang saya idap. Saya melakukan prostitusi ini karena tak sanggup membayar biaya rumah sakit yang mahal, saya sangat menyesal” kata SM menambahkan keterangan PR.

Sampai saat ini Polisi belum menyimpulkan motif kedua pelaku melakukan jasa prostitusi di Twitter tersebut.

“Ya nanti akan dilakukan pemeriksaan mendalam untuk mengetahui motif kedua pasutri ini, kasus ini masih dalam pemeriksaan penyidik” tutupnya.

(Fauza/Erwin)

Berita Terbaru

spot_img