CIAMIS,FOKUSJabar.id: Di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang hingga kini belum mereda, permintaan akan ramuan bahan jamu tradisional (Bubuk Kunyit, Jahe Merah dan Temulawak) yang diproduksi UMKM “Boemi Rantja Bali” yang berlokasi di Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar) meningkat cukup signifikan.
Hal itu dibenarkan Pengelola UMKM Boemi Rantja Bali, Agus. Menurut Dia, meski saat ini produksinya masih tahap percobaan, namun permintaan akan bahan jamu cukup banyak.
“Awal kami memproduksi bahan obat tradisional ini karena bahan bakunya di daerah Cijeungjing cukup melimpah,” kata Pengelola Boemi Rantja Bali, Senin (8/2/2021).
BACA JUGA: 6 Cara Merawat Mawar agar Cepat Berbunga
Agus mengatakan, tanaman Kunyit, Jahe dan Temulawak diolahnya menjadi serbuk. Caranya, dikeringkan lalu ditumbuk halus dan dikemas.
Selain bisa diseduh langsung sebagai jamu penghangat tubuh juga bisa dijadikan tambahan campuran masakan.
“Jika ingin diseduh, campurkan gula aren,” terang Pengelola UMKM Boemi Ranjta Bali.
Sementara itu Ny Cucun Cunawati, warga Desa Pawindan yang telah merasakan khasiat olahan Jahe Merah produksi UMKM Boemi Rantja Bali mengaku, setelah meminumnya badan terasa enak.
“Saya biasa menyeduh bubuk Jahe Merah di pagi dan malam hari. Setelah mengonsumsi terasa hangat di badan,” ungkapnya.
(Husen Maharaja/Bambang)