BANJAR,FOKUSJabar.id: Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Banjar memberdayakan produk lokal dalam hal ini hasil produksi masyarakat Kota Banjar.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kota Banjar Suryamah Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banjar, Suryamah saat simbolis penyaluran bantuan Kementrian Sosial Republik Indonesia di Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat.
Menurutnya, bantuan dengan bentuk non tunai ini terdiri dari 7 komoditas sembako seperti beras, telur, buah, kacang tanah, kacang hijau, daging ayam, dan tempe ini semua jenis komoditas diambil dari produk Kota Banjar. “Inshaa alalh semuanya produk Kota Banjar,” kata dia pada wartawan. Rabu (3/2/2021).
BACA JUGA: Kompetensi Guru dan Siswa di Kota Banjar Menurun Akibat Covid-19
Lanjutnya, Suryamah mengatakan dalam penyaluran bantuan non tunai ini diisi oleh tiga supllier yang mana merupakan perusahaan masyarakat lokal.
“Untuk supplier yang mengisi produk ini ada sebanyak 3 perusahaan dan merupakan warga lokal Banjar,” kata dia.
Selain itu, Suryamah mengatakan bahwa penyaluran BPNT saat ini merupakan penyaluran tahap pertama yang akan berlangsung pada 4 hingga 7 Februari 2021. Dia juga menerangkan bahwa bantuan ini akan dilaksanakan setiap bulan hingga Desember 2021 mendatang.
“Iya ini tahap pertama, tapi kenapa baru akan disalurkan bulan februari karena kemarin itu terkendala oleh aturan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), yang di perpanjang, saat ini juga karena masih diterapkan maka kami mengimbau penerima terapkan prokes dengan disiplin,” kata dia.
Suryamah juga mengatakan dalam penyaluran BPNT yang bersumber dari Kementrian Sosial Republik Indonesia ini pihaknya menggunakan e-warong (warung gotong royong) yang mana masyarakat akan disalurkan dengan mendatangi agen-agen yang telah disiapkan.
“BPNT ini menggunakan metode e-Warong, nanti masyarakat tinggal datang ke agen saja, di Banjar ini ada 43 agen e-Warong untuk melayani penyaluran BPNT ke 9.483 KPM di Kota Banjar yang akan mendapatkan,” kata dia.
Ditambahkan Salah Satu Supllier Hendra Gunawan mengatakan dirinya membenarkan terkait jenis komoditas yang merupakan produk lokal Kota Banjar.
“Benar produk lokal Banjar seperti beras kami mengambil dari daerah kecamatan Langensari, Kota Banjar,” katanya.
Hendra mengatakan dengan pihaknya memberdayakan produk lokal maka akan memberikan dampak positif bagi para petani, terlebih memperlancar perputaran perekonomian di Banjar karena membeli dari masyarakatnya sendiri.
“Ya dengan mengambil produk lokal kan akan membantu perputaran ekonomi masyarakat juga, apalagi ditengah Pandemi seperti ini,” katanya.
Kendati demikian, setiap perusahaan supplier yang mengisi komoditas sembako untuk bantuan non tunai ini juga terlebih dahulu memfilter kualitas dari setiap produk produk yang akan diambil.
“Ya tentunya kami juga memilih terlebih dahulu produk-produk yang berkualitas dan sesuai untuk kebutuhan bantuan BPNT yang akan diberikan ke masyarakat,” kata Hendra.
Sementara itu, dari pantauan FOKUSJabar.id Dinas Sosial Kota Banjar langsung melakukan peninjauan ke setiap gudang supplier untuk memastikan kualitas produk yang sesuai dan baik untuk diberikan kepada masyarakat dalam program BPNT ini.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)