BANJAR,FOKUSJabar.id: Wakil Wali Kota (Wawalkot) Banjar Jawa Barat (Jabar), Nana Suryana mengatakan, penyuntikan vaksin Covid-19 merupakan terobosan yang dilakukan pemerintah dalam memutus mata rantai virus Corona.
Nana Suryana menjadi penerima vaksin pertama, Senin (1/2/2021). Dia mengedukasi kepada masyarakat agar tidak takut divaksin.
“Beberapa upaya sudah dilakukan sejak awal adanya Covid-19. Vaksinasi merupakan terobosan untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19,” Wawalkot Banjar seusai menjalani penyuntikan vaksin Sinovac.
BACA JUGA: Vaksinasi Tahap Pertama di Ciamis Serentak di 37 Puskesmas
Menurut Nana, meski telah menjalani penyuntikan vaksin, nantinya masyarakat masih tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan prilaku 5M (Mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan dan mengurangi aktivitas).
“Setelah divaksin, semua penerima diimbau untuk mengurangi aktivitas, karena setelah 14 hari akan dilakukan penyuntikan vaksin kembali. Jadi adanya vaksin ini bukan berarti mengakhiri penerapan prokes, prokes harus tetap dilakukan,” terangnya.
Dia juga mengatakan, setelah mengikuti program vaksin nantinya setiap penerima akan diberikan surat keterangan hasil vaksin sehingga bisa mengetahui hasilnya.
“Kita juga harus menyimpan ‘tentara’ dalam tubuh kita untuk memutus nata rantai Covid-19. Yaitu dengan disuntik vaksin dan nantinya setelah divaksin akan diberikan surat keterangan hasil vaksin,” kata Wawalkot Banjar.
Kendati demikian, Nana tidak bisa menjelaskan terkait bisa atau berlaku sampai kapan surat keterangan vaksin itu bisa menjamin bahwa setiap penerima bisa terhindar dari penyebaran virus Corona yang saat ini sudah menginjak sekitar 10 bulan.
“Untuk berlakunya surat keterangan ini, saya masih nunggu kelanjutan penyuntikan vaksin ini nanti setelah 14 hari, karena setiap penyuntikan harus dilakukan 2 kali,” kata Wawalkot Banjar.
Tim pelaksana vaksin Covid-19 Kota Banjar, Sari mengatakan, awal penyuntikan vaksin diikuti oleh 14 orang yang merupakan perwakilan dari Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Pejabat Publik di Banjar.
“Pelaksanaan vaksin pertama ini diikuti oleh 14 orang penerima yang merupakan perwakilan nakes dan pejabat publik, dengan rincian 7 penerima yang lolos divaksin dan 7 orang gagal atau ditunda dan menunggu monitoring minggu depan,” tuturnya.
Dari pantauan FOKUSJabar, dari 14 penerima vaksin pertama di Kota Banjar ada sebanyak 7 orang yang lolos. Yakni, Wakil Wali Kota Banjar, Nana Suryana, Kapolres Banjar AKBP Melda Yanny, Sekertaris Satuan Petugas (Satgas) Covid-19, Edi Hardianto, Kepala Pengadilan Negri Banjar, Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perwakilan Media dan Sekretaris Dinas Kesehatan.
Sedangkan yang gagal divaksin atau ditunda dan menunggu monitoring, Ketua DPRD Kota Banjar, Sekertaris Daerah (Sekda), Ketua IDI, Kepala Dinkes, Pabung Kota Banjar, Perwakilan GKI, Perwakilan Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Banjar.
(Budiana Martin/Bambang)