BANJAR, FOKUSJabar.id: Sekitar 50 persen penerima vaksin covid-19 di Kota Banjar gagal menerima pemeriksaan pada launching Pencanangan Pelaksanaan Vaksin Covid-19 di Lantai III, RSUD Kota Banjar, Jawa Barat. Senin (1/2/2012).
Pasalnya, 50 persen dari total 14 orang penerima vaksin virus Corona tersebut terkendala kondisi badan yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan penyuntikan pada pelaksanaan awal program tersebut
Tim pelaksana vaksin covid-19 Kota Banjar dr. Sari Wahyuningrum mengatakan, dalam program tersebut ada sebanyak 50 persen dari total 14 orang atau sebanyak 7 penerima yang lolos melakukan pemeriksaan penyuntikan program untuk memutus mata rantai virus Corona di Kota Banjar.
“Pelaksanaan vaksin pertama ini diikuti oleh 14 orang penerima yang merupakan perwakilan nakes dan pejabat publik, dengan rincian 7 penerima yang lolos divaksin dan 7 orang gagal atau ditunda dan menunggu monitoring Minggu depan,” kata Sari.
BACA JUGA: Wawalkot Banjar Orang Pertama yang Divaksin Covid-19
Lanjutnya, Sari mengatakan dalam pelaksanaan vaksin ini ada beberapa tahapan atau mekanisme yang dilakukan oleh setiap penerima seperti, di meja satu pengurusan administrasi yang mana menunjukan e-Tiket, e-KTP atau kartu BPJS.
“Alur pelaksanaan, meja satu menunjukan e-KTP atau e-Tiket atau BPJS, meja kedua ada dokter yang akan memeriksa untuk screaning, dan nanti di meja kedua ini ditentukan apakah penerima berhak melanjutkan pemeriksaan vaksin atau tidak,” kata dia
Sedangkan untuk tahapan di meja ke tiga, Sari mengatakan yaitu pelaksanaan penyuntikan vaksin covid-19.
“Di kursi atas untuk pelaksanaan penyuntikan vaksin, kemudian setelah di suntuk nanti penerima menunggu 30 menit kemudian ke meja 4 untuk mendapatkan kartu vaksinasi covid-19,” kata dia.
Sedangkan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjar Dadang R Kalyubi mengatakan dirinya tidak bisa mengikuti pelaksanaan vaksin covid-19 hari ini karena kondisi badan yang tidak memungkinkan.
“Saya gagal divaksin hari ini karena tensi darah tinggi, tapi saya akan dimonitoring sampai Minggu depan untuk melaksanakan kembali pemeriksaan ini,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Banjar, Nana Suryana yang menjadi orang pertama mendapatkan penyuntikan vaksin covid-19 di Kota Banjar mengatakan, program ini merupakan upaya terobosan pemerintah untuk memutus rantai virus yang sudah 10 bulan menghantui masyarakat Indonesia khusunya di Kota Banjar.
“Masyarakat jangan takut di vaksin, ini merupakan terobosan dalam memutus mata rantai covid-19, dari awal ada covid-19 atau dari Maret tahun lalu beberapa upaya telah dilakukan, dan dengan vaksin ini merupakan tentara yang berperang di dalam tubuh kita untuk memutus mata rantai covid-19,” kata Nana.
Untuk diketahui, dari pantauan FOKUSJabar.id ada sebanyak 14 penerima vaksin pertama di Kota Banjar, yang mana ada 7 orang lolos diantaranya, Wakil Walikota Banjar,Kapolres Banjar, Sekertaris Satuan Petugas (Satgas) Covid-19, Kepala Pengadilan Negri Banjar, Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Banjar, Perwakilan Media,Sekertari Dinas Kesehatan Kota Banjar.
Sedangkan, yang gagal divaksin atau ditunda dan menunggu monitoring Minggu depan yakni, Ketua DPRD Kota Banjar, Sekertaris Daerah (Sekda), Ketua IDI Banjar, Kepala Dinkes Banjar, Pabung Kota Banjar, Perwakilan GKI Banjar,Perwakilan Kejaksaan Negri (Kejari) Banjar.
(Budiana Martin/Agung)