GARUT,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut Jawa Barat (Jabar) resmi memulai vaksinasi Corona Virus Disease (Covid-19). Secara simbolis digelar di Pendopo setempat, Senin (1/2/2021).
“Kabupaten Garut menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 sesuai briefing Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Panglima TNI, Kapolri serta Jaksa Agung mengenai pelaksanaan protokol kesehatan dan pendisiplinan sekaligus proses vaksinasi,” kata Bupati, Rudy Gunawan.
Menurut Bupati, sekitar 400 vaksinator Tenaga Kesehatan (Nakes) yang menjadi prioritas pada tahap pertama vaksinasi Covid-19.
BACA JUGA: Wawalkot Banjar Orang Pertama yang Divaksin Covid-19
“Kami ucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) dan tim Dokter RSU dr. Slamet serta 400 vaksinator yang akan berada di 421 desa dan 41 kelurahan yang tersebar di seluruh Kabupaten Garut,” kata Rudy Gunawan.
Rudy mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu ikhtiar yang harus dilaksanakan dengan sungguh sungguh.
“Ikhtiar ini harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, tetap patuh, efektif, efisien dan kami Insya Allah akan mengeluarkan segala daya upaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mulai dari penegakkan hukum, pendisiplinan hingga vaksinasi,” imbuhnya.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menjadi penerima pertama vaksin Covid-19. Dia mengaku berdebar-debar ketika akan divaksin. Meski begitu, dia tetap melakukannya sebagai bentuk tanggungjawab kepada masyarakat.
“Meskipun saya seorang dokter, tetap kan rasa berdebar pasti ada. Dokter juga kan manusia biasa. Terlebih ini sebagai tanggungjawab terhadap masyarakat,” kata Helmi Budiman.
Pemberian vaksin Covid-19 dilanjutkan kepada beberapa Nakes perwakilan dari beberapa organisasi profesi tenaga kesehatan dan Perwakilan Anggota DPRD.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, vaksin bukan berarti kebal terhadap Covid-19. Namun dengan vaksin maka bisa menekan penularan dan akhirnya kita semua terbebas dari pandemi ini.
Dalam kesempatan vaksinasi, terpantau beberapa unsur pimpinan tidak lolos meja 2 (skrinning) karena ada beberapa kriteria yang tidak terpenuhi.
Para calon penerima vaksin Covid-19 mengikuti alur empat meja. Meja pertama (pendaftaran), skrinning (meja kedua), penyuntikkan (meja ketiga) dan observasi awal pascavaksin di meja keempat.
Mereka yang tidak lolos skrinning, Bupati Garut, Dandim 0611 Garut, Letkol Czi Deni Iskandar, Kapolres, AKBP Adi Benny Cahyono, Kepala Kejari, Sugeng Hariadi dan Ketua DPRD, Euis Ida W.
Ketua Tim Dokter, Yanti Widamayanti menyebut, ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa tidak lolos dari sesi skrinning. Di antaranya, pernah terpapar Covid-19, memiliki penyakit penyerta (Diabtesmellitus, Hipertensi, penyakit autoimun dan lain-lain).
“Pak Bupati, Dandim, Kapolres dan Bu Ketua DPRD tidak bisa lolos karena ada salah satu yang tidak terpenuhi. Serta yang paling penting pada saat ini, Ibu Ketua DPRD bukan tidak mendapatkan vaksinasi tetapi ditunda karena kita tahu bahwa vaksinasi pada tahun pertama ini hanya untuk usia 18 sampai 59 tahun,” kata Yanti.
Dia berharap, vaksinasi tahap pertama bisa berjalan dengan lancar dan para pemimpin daerah selalu diberikan kesehatan.
“Mudah-mudahan proses vaksinasi tahap pertama di Garut untuk Covid-19 bisa berjalan dengan lancar. Para pemimpin Garut, khususnya Pak Bupati, Dandim, Kejari, Kapolres, Bapak Wakil Bupati serta Ketua DPRD senantiasa diberikan keselamatan serta kesehatan untuk memimpin Satgas Covid-19,” tutup Dia.
Berikut beberapa orang yang berhasil dan telah melakukan vaksinasi. Yaitu, Wakil Bupati, Helmi Budiman, pemilik Chocodot (perwakilan pengusaha), Kiki Gumelar, Kepala Lapas, Kristyo Nugroho, Kepala Kementrian Agama, Cece Hidayat, Kepala Bagian Hukum Setda, Kristanti Wahyuni, GM PT. Changshin Reksa Jaya (Perwakilan Investor), Kurnia Kridha Yudha dan Wakil Ketua DPRD, Mohammad Romli.
(Andian/Bambang)