BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pandemi Covid-19 mendorong penetapan standar baru pada komunitas bisnis dan profesional untuk menerapkan protokol kesehatan yang membatasi kontak fisik. Adaptasi atas prinsip ‘new normal’ di tengah pandemi saat ini pun berdampak pada banyaknya acara pertemuan maupun konferensi yang dibatalkan, ditunda, atau dialihkan secara daring.
Situasi pandemi saat ini mendorong tren positif atas pertemuan dan konferensi audio/video secara virtual. Konferensi audio/video pun menjadi semakin penting di dunia saat ini.
Dalam mendukung tren terkini, Shure meluncurkan pilihan ekosistem audio konferensi baru untuk mendukung integrator sistem dan para profesional audio visual dengan menghadirkan ekosistem audio konferensi yang lengkap.
Dalam memaksimalkan kegiatan audio/video secara virtual tersebut, ekosistem konferensi Shure dirancang khusus untuk bekerja dengan mulus satu sama lain.
Tak hanya itu, ekosistem audio tersebut pun mendukung pasar dengan menyediakan cara yang cepat dan tepat dalam menghadirkan audio dengan kualitas premium, melalui pemrosesan sinyal audio Intellimix yang berbasis perangkat keras maupun perangkat lunak.
BACA JUGA: 6 Destinasi Wisata di ‘Kota Sunset’ Pariaman
Penelitian dari Illuminas (lembaga riset industri teknologi terkemuka di Amerika Serikat) menemukan jika 87 persen para profesional bisnis dan teknologi informasi memposisikan pertemuan virtual (virtual meeting) sebagai elemen yang sangat penting pada aktivitas bisnis mereka.
Sementara 60 persen diantaranya menganggap perusahaannya telah memiliki teknologi dasar yang menunjang aktivitas pertemuan virtual namun masih memerlukan lebih banyak perbaikan dan penyempurnaan.
Kepala Bidang Meeting Incentive Conference Exhibition Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Budiarto Linggowijono mengatakan, kondisi pandemi yang belum jelas kapan berakhir membuat pertemuan virtual menjadi sebuah kebiasaan normal baru.
“Karena itu, dengan kondisi operasional yang baru, kebutuhan atas teknologi konferensi audio berkualitas tinggi serta skalabilitas yang fleksibel menjadi elemen yang krusial,” kata Budiarto, Jumat (29/1/2021).
Untuk itu, lanjut dia, dibutuhkan solusi konferensi audio yang dapat dengan mudah dipergunakan untuk bekerja dengan baik di ruang rapat kecil maupun besar. Terutama dengan adanya perubahan ukuran besaran pertemuan dan kebijakan pembatasan jarak sosial.
Head of Public Policy and Government Relations Gojek Indonesia Shinto Nugroho mengatakan, kebijakan pembatasan jarak sosial (social distancing) dan bekerja di rumah disaat pandemi Covid-19, membuat pertemuan virtual menjadi salah satu cara efektif untuk mengelola produktivitas perusahaan selama pandemi.
Namun berkaca pada pengalaman selama berbulan-bulan terakhir melakukan rapat-rapat virtual, penggunaan teknologi konferensi audio yang memadai dan dapat beroperasi dengan lancar sudah menjadi kebutuhan krusial bagi korporasi. Kehandalan alat dan sistem, kata dia, merupakan salah satu kunci penting dalam pelaksanaan teleconference.
“Suara yang kurang jernih, video yang buram, dan pemasangan peralatan yang rumit menjadi tantangan utama bagi pengguna dan administrator AV/IT (Audio Video/Information Technology). Kita membutuhkan sistem teleconference yang dapat memenuhi kebutuhan pasar saat ini,” kata Shinto.
Konsultan Audio Video, Andy Bexlim menyebutkan, spefisikasi untuk sistem konferensi audio telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Namun solusi atas sistem konferensi adalah mudah dioperasikan dan dikelola oleh integrator atau administrator AV/IT.
“Belakangan ini sebagian besar kegiatan rapat dan presentasi penting dilakukan secara virtual, maka ekspektasi atas teknologi audio harus dapat terhubung dengan lancar dan mudah dikonfigurasikan untuk menyesuaikan dengan berbagai ukuran ruangan. Lebih jauh lagi, dengan pembagian tugas melalui beberapa kelompok kerja, sumber daya untuk mengelola sistem audio menjadi terbatas,” Andy menjelaskan.
Market Development Specialist Shure Rishmond Tew menambahkan, rangkaian ekosistem audio konferensi Shure memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan semua tipe ruangan dan memastikan pengguna mendapatkan pengalaman konferensi AV berkualitas tinggi terlepas dari lokasi tiap penggunanya.
Peningkatan kebutuhan akan skalabilitas ruang kerja di tengah situasi pandemi yang tak menentu ini, kata dia, ekosistem baru Shure dapat menjadi solusi untuk kebutuhan konferensi audio berkualitas premium di Indonesia. Ditambah lagi, pengoperasian perangkap Shure yang mudah dan ditunjang manajemen jarak jauh dengan sistem enskripsi audio yang aman.
“Seiring perkembangan pasar yang melihat adanya peningkatan terhadap adopsi teknologi AV yang diarahkan pada penerapan sederhana, operasi intuitif, dan kompatibiltas tanpa batas dengan platform kolaborasi terkemuka, Shure menawarkan solusi lengkap yang terpadu di satu tempat,” Rismond menegaskan.
(Ageng)