CIAMIS,FOKUSJabar.id: Sebagai ujung tombak pembangunan, Pemerintah Desa (Pemdes) memerlukan inovasi untuk menunjang hal tersebut. Salahsatunya dengan melebur dengan kemajuan zaman melalui pengadaan fasilitas yang menunjang.
Sekretaris Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) Mohamad Abdul Haris mengungkapkan, pihaknya tengah menyosialisasikan pengadaan tekhnologi digital 4.0 Smartboard Android. Seperangkat alat pintar yang dirancang untuk menyelesaikan permasalahan tekhnis kerja Desa.
Sesui dengan Permendes PDTT Nomor 13 Tahun 2020. Terkait prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2021, yang menegaskan untuk pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Desa yang mengukur seluruh aspek pembangunan, sehingga mampu mewujudkan perkembangan manusia seutuhnya.
Haris menjelaskan, penggunaan dana desa tahun 2021 tetap digunakan untuk pengaman sosial, desa aman Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Mencakup sektor strategis yakni sarana prasarana energi, komunikasi, pariwisata, pencegahan stunting dan pengembangan desa ingklusif.
BACA JUGA: Portal Jalan di Karangkamulyan Dibongkar Pemerintah Desa
Keberadaan tekhnologi Smartboard Android ditambah dengan Kios K akan menunjang hal tersebut, serta menciptakan Pemerintah Desa yang akuntable dan transparan. Masyarakat bisa langsung mengakses segala informasi terkait penggunaan anggaran dan kegiatan-kegiatan pengembangan potensi Desa.
“Tekhnologi ini juga memungkinkan untuk pihak Kepolisian, Kejaksaan, Inspektorat, Bupati, Gubernur sampai Presiden mengakses langsung pengelolaan Anggaran Desa. Selain memantau kinerja aparatur Desa, serta progres pengaplikasian kerja pembangunan di Desa. Ksususnya untuk 258 Desa yang ada di Kabupaten Ciamis,” kata Haris, Selasa (19/1/2021)
Haris menuturkan, memang keberadaan tekhnologi ini menuntut Pemerintahan Desa transparan. Terhindar dari korupsi, kolusi dan gratifikasi, demi percepatan pembangunan.
“Ketika ada permasalahan di Desa, Bupati bisa langsung head to head dengan Kepala Desa secara virtual. Khususnya untuk penanggulangan Covid19 mulai dari upaya prefentif maupun aspek progres pemulihan ekonomi warga. Terlebih ketika ada bencana, update kondisi akan cepat agar penangan juga dapat dilaksanakan dengan cepat,” kata Haris.
Haris mengaku, dimasa Pendemi Covid-19 tugas Desa semakin berat. Sebagai ujung tombak pemerintahan dalam menyukseskan program pembangunan pemerintah pusat, dalam pemulihan ekonomi Nasional.
“Pengadaan tekhnologi ini merupakan sebuah keniscayaan yang dibutuhkan Desa,” kata Haris.
Haris menambahkan, keberadaan Tekhnologi Smartboard Android akan ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Melalui pelatihan khusus tekhnologi IT, demi mewujudkan Desa mandiri.
“Tekhnologi ini memudahkan pendataan potensi dan sumberdaya pembangunan desa, memudahkan pendataan pada tingkat Rukun Tetangga dan Keluarga. Kemudian untuk pemutakhiran data Desa termasuk kemiskinan, pemetaan, penyusunan dan pemutakhiran potensi dan sumberdaya pembangunan ,” kata Haris.
Sementara untuk tekhnologi KiosK akan memudahkan akses warga dalam kebutuhan surat menyurat. Ditambah fiture pengelolaan marketplace melalui Bumdes yang dirancang untuk membantu pemasaran produk lokal inovasi warga.
“KiosK memiliki fiture scaner, dan system pengoperasian yang dapat meminimalisir interaksi antara petugas desa dan warga. Jadi terhindar dari potensi penularan Covid19, kemudian fiture marketplacenya akan membantu memasarkan produk lokal. Dan yang paling utama adalah transparansi pengelolaan keuangan didalamnya, semua alur ada rekam digitalnya sehingga dapat dipertanggung jawabkan,” kata dia.
(Riza M Irfansyah/Anthika Asmara)