GARUT,FOKUSJabar.id: Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar), Nia Gania Karyana mengatakan, Garut merupakan salah satu daerah penghasil Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) yang ditunjang dengan pasar sebagai sarana transaksi jual beli.
Menurut Gania, sekitar 20 ribu pedagang Garut bertumpu pada perekonomian pasar di Kabupaten Garut.
“Jumlah pedagang hampir mencapai 20 ribu. Jika aktivitas ekonomi pasar terhenti ini bisa fatal. Karenanya, di tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), kita hanya memastikan bahwa bagaimana Protokol Kesehatan (Prokes) dapat dilakukan oleh para pedagang,” kata Kepala Disperindag ESDM Garut.
BACA JUGA: Beri 28 Rumah kepada Terdampak Longsor, Pemkab Garut Diapresiasi BNPB
Gania menambahkan, Garut memiliki 15 pasar rakyat. Dua di antaranya milik perusahaan swasta. Pihaknya juga tidak mengurus seluruh bidang perdagangan.
“Terkait dengan perdagangan, maka posisi kami sebetulnya tidak mengurus seluruh bidang perdagangan. Di anataranya sarana perdagangan, supermarket, minimarket kemudian pasar. Sedangkan untuk para pedagang kecil menjadi kawasan Dinas Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah),” kata Gania.
Gania Karyana menyebut, tugas di bidang perdagangan mengatur sarana distribusi barang dan perlindungan konsumen.
“Yang kami lakukan adalah pertama mengatur sarana distribusi barang dan perlindungan konsumen,” tutup Gania.
(Andian/Bambang)
