AMERIKA SERIKAT,FOKUSJabar.id: Sejumlah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) mengecam kerusuhan massa pendukung Presiden Donald Trump yang menyerbu gedung Kongres Capitol Hill, Washington D.C, Rabu (6/1/2020) waktu setempat.
Mantan Presiden AS George W. Bush mengatakan, aksi massa pendukung Trump sebagai pemberontakan dan menyamakan situasinya dengan ‘republik pisang’.
Republik pisang merupakan kondisi politik suatu negara yang tidak stabil dan perekonomiannya bergantung pada produk ekspor terbatas seperti pisang atau air mineral.
“Saya terkejut dengan perilaku sembrono dari beberapa pemimpin politik sejak pemilihan dan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan hari ini untuk institusi kami, tradisi kami dan penegakan hukum kami,” kata Bush, seperti dilansir CNN.
BACA JUGA: Kerusuhan Massa Trump di Gedung Capitol Tewaskan 4 Orang
Sementara itu, mantan Presiden AS dari Partai Demokrat, Barack Obama menyebut kerusuhan di Capitol akibat ulah Trump berbohong tentang hasil pemilihan presiden yang memenangkan Joe Biden.
“Ini aib besar bagi negara kita,” kata Obama.
Mantan Presiden Bill Clinton juga mengecam kerusuhan itu sebagai serangan yang selama ini tak pernah terjadi di AS.
“Hari ini kami menghadapi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Capitol kami, konstitusi kami, dan negara kami,” kata mantan presiden Partai Demokrat itu dalam sebuah pernyataan.
Kemudian, Presiden AS ke-39 Jimmy Carter juga mengaku terganggu dengan kerusuhan yang terjadi di Capitol. Ia menyebutnya sebagai sebuah tragedi nasional.
“Kami bersama warga mendoakan resolusi damai agar perpindahan kekuasaan ini dapat diselesaikan seperti yang kami miliki selama lebih dari dua abad,” katanya dalam sebuah pernyataan.
(Agung)