BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak 500 ton kedelai dari Kanada sudah masuk ke Kota Bandung melalui salah satu importir. Demikian disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah di Bandung, Senin (4/1/2021).
Namun, kata dia, kedelai impor yang masuk diperkirakan belum dapat memenuhi produksi tahu dan tempe di Kota Bandung. Salah satu importir itu akan menjual kedelai kepada para perajin dengan harga Rp9.100 per kilogram.
“Kami meninjau salah satu importir Depot Kacang Indonesia, mereka mengimpor langsung dari Amerika dan Kanada. Tadi sudah masuk satu kontainer dari Kanada,” kata Elly di Bandung, Senin (4/1/2021).
Karena kedelai Kanada belum bisa memenuhi kebutuhan pasar, pemerintah mengandalkan impor dari Amerika yang lebih besar, namun belum masuk. Pasokan kedelai dari Amerika ke Indonesia sedikit terhambat karena beberapa waktu lalu diborong Cina.
BACA JUGA: Kedelai Langka dan Mahal Perajin Tahu Meradang
Setidaknya, kata Elly, dibutuhkan 8 ribu ton kedelai untuk memenuhi kebutuhan perajin tahu tempe di Kota Bandung per bulan. Saat ini importir memiliki 2 ribu ton kedelai untuk disuplai ke Kota Bandung.
“Kami minta importir untuk memprioritaskan Kota Bandung. Importir punya 2 ribu ton, 1800 ton untuk Kota Bandung dan sisanya untuk luar Kota Bandung,” kata Elly.
Saat ini persediaan kedelai di gudang yang dikelola asosiasi di Indonesia mencapai 450 ribu ton sedangkan kebutuhan perajin 150 hingga 160 ribu ton. Artinya, stok di asosiasi hanya bisa memenuhi kebutuhan produksi hingga dua bulan ke depan.
(Yusuf Mugni’/LIN)