BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pandemi Covid-19 membuat bisnis Rujak Baso Kacida (Rubaci) makin menjanjikan. Omzet penganan satu ini justru mengalami lonjakan luar biasa di saat pandemi Covid-19.
Fouder Rubaci, Amanda mengatakan, dia memulai usaha Rubaci sejak tahun 2016 lalu. Saat itu, dirinya hanya bermodalkan Rp500 ribu untuk memulai usahanya.
“Modal pertama di tahun 2016 itu hanya Rp500 ribu,” kata Amanda saat ditemui di Jalan Buah Batu, Kota Bandung, Jabar, Selasa (29/12/2020).
Amanda menjelaskan, cita rasa Rubaci memiliki keunikan tersendiri. Pasalnya, untuk bumbu yang digunakan berasal dari rempah-rempah asli.
BACA JUGA: Prank ke Call Center Covid-19 Bandung Capai 1.50
“Rubaci ini adalah rujak baso daging sapi. Kita buat teksturnya berbeda dari baso yang lain dan kita bikin sendiri atau home made. Ada sensasi rasa asam manis, pedas, terus diberi toping kacang tabur dan kita beri batagor kering plus perasan jeruk. Kita namai rujak baso karena sensasinya seperti makan rujak, tapi untuk rasanya sendiri beda dengan kita makan rujak buah,” Amanda menuturkan.
Amanda menuturkan, produk yang dijualnya termasuk dalam kategori ekonomis. “Harganya variatif, mulai dari Rp20 ribu sampai Rp30 ribu,” kata dia.
Masa pandemi saat ini, justru diakui Amanda menjadi berkah tersendiri. Pasalnya, omzet penjualan Rubaci melonjak tajam hingga mencapai Rp100 juta per bulan.
“Sejak pandemi ini memang di luar dugaan. Kita justru mengalami peningkatan penjualan sampai, beberapa kali lipat sejak bulan April sampai Desember. Omzet paling besar sekitar Rp60 juta sampai Rp100 juta,” Amanda menegaskan.
Sebelum masa pandemi, lanjut dia, omzet bulanan hanya berkisar di angka Rp5 juta. “Jadi modal awal itu kan Rp500 ribu, lalu di bulan pertama omzet kita di Rp5 juta dan puncaknya pada April hingga Desember 2020 ini,” kata dia..
Tak hanya di Kota Bandung atau Jabar, kuliner Rubaci ini pun sudah banyak dipesan pelanggan dari beberapa kota di Indonesia. Bahkan hingga mancanegara.
”Penjualan kita ke seluruh Indonesia, termasuk ke beberapa negara di Asia. Seperti Malaysia Singapura, Hongkong, dan Taiwan,” Amanda menuturkan.
Saat ini, untuk penjualan Rubaci masih dilakukan secara online. Meski demikian, Amanda berencana akan membuka gerai di Kota Bandung pada tahun 2021 mendatang.
”Penjualan saat ini masih sistem online, lewat e-commerce, instragram dan marketplace. Tahun depan, kita akan mulai buka tempat untuk dine in karena memang banyak permintaan dari pasar,” kata Amanda.
(Yusuf Mugni/Ageng)