BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pembinaan prestasi menjadi fokus pembahasan pada Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Persatuan Squash Indonesia (PSI) Jawa Barat tahun 2020 yang digelar di Graha Tirta Siliwangi, Jalan Lombok, Kota Bandung, Sabtu (19/12/2020). Gelaran rakerprov diikuti 12 perwakilan dari total 14 pengcab PSI kota/kabupaten.
Sebelum pelaksanaan rakerprov dibuka secara resmi, Ketua Umum Pengprov PSI Jabar Daud Achmad melakukan video conference dengan para Ketua Umum Pengcab PSI kota/kabupaten melalui aplikasi zoom meeting. Pelaksanaan rakerprov pun hanya diikuti satu orang perwakilan pengcab PSI kota/kabupaten dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
“Jadi pelaksanaan rakerprov tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya, kita batasi peserta sehingga tidak menimbulkan kerumunan. Kita pun menerapkan protokol kesehatan ketat pada pelaksanaannya,” kata Daud di sela-sela pelaksanaan rakerprov, Sabtu (19/12/2020).
Pembinaan prestasi, lanjut Daud, akan menjadi fokus pembahasan pada rakerprov kali ini. Diantaranya pembahasan teknis mengenai eksebisi squash pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XIII Jabar tahun 2021 serta Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV tahun 2022.
“Untuk pelaksanaan eksebisi Porda XIII Jabar akan digelar pada Juli 2021 secara swadaya, baik kami dari pengprov sebagai pelaksana maupun pengcab dalam menyiapkan atlet. Ini salah satu upaya kita untuk terus melakukan pembinaan atlet sekaligus mengembangkan olahraga squash di Jabar,” Daud menerangkan.
BACA JUGA: Kabupaten Bekasi Mantapkan Target Juara Umum Porprov XIV Jabar 2022
Untuk itu, Daud berharap setiap pengcab PSI kota/kabupaten tidak apatis dengan pelaksanaan Popda XIII Jabar dan tetap mengirimkan para atlet pelajarnya. Dipertandingkannya squash sebagai cabang eksebisi di Popda XIII Jabar, menjadi tahapan yang harus dilalui untuk menjadi cabang resmi Popda Jabar.
“Pembinaan itu untuk semua kalangan, termasuk di pelajar. Popda Jabar ini harus jadi salah satu rangkaian even dalam rangka pembinaan prestasi. Jangan hanya fokus untuk kejurda/kejurnas, Porprov atau PON. Makin banyak pertandingan maka semakin bagus bagi pembinaan atlet. Untuk itu, saya meminta semua pengcab aktif mengirim atlet pelajar untuk mengikuti Popda Jabar cabang squash ini,” kata dia.
Sementara untuk persiapan Porprov XIV Jabar tahun 2021, Kabupaten Bandung Barat menjadi tuan rumah penyelenggara pertandingan cabang olahraga squash. Sementara untuk babak kualifikasi akan digelar di lapangan Squash Siliwangi Center (SSC), Jalan Lombok Kota Bandung pada tahun 2021 mendatang.
“Untuk pertandingan, sementara ditetapkan di lapangan SSC. Tapi kita melihat perkembangan terkait rencana KBB membangun lapangan squash. Kalau sudah jadi dan sesuai ketentuan, maka kita akan gelar pertandingan squash Popda XIV Jabar di KBB,” kata Daud.
Untuk penentuan nomor pertandingan serta hal terknis lain, Daud mewanti-wanti jika hal itu harus betul-betul menggambarkan pembinaan. Bukan hanya melihat kepentingan provinsi maupun kota/kabupaten.
“Kebijakan provinsi yang diambil harus selaras dengan kota dan kabupaten. Tak cukup menjadikan squash sebagai cabang olahraga yang makin berkembang dan populer tapi juga harus bisa melahirkan atlet-atlet top,” Daud menegaskan.
Selain agenda Popda XIII Jabar dan Porprov XIV Jabar, pengprov PSI Jabar pun berencana untuk menggelar sirkuit. Pelaksanaannya akan digelar minimal tiga bulan satu kali secara berkeliling di kota/kabupaten yang memiliki sarana lapan gan squash.
“Dengan ini, kita berharap setiap kota kabupaten memiliki sarana lapangan squash untuk mendukung pembinaan atlet. Harus punya inovasi dan kolaborasi dengan pihak lain untuk bisa memiliki sarana lapangan. Dengan banyak pertandingan kompetisi yang digelar, semoga bisa memberi motivasi dan peningkatan prestasi Squash. Tak hanya motivasi bagi atlet, tapi juga pelatih, pengurus hingga orang tua atlet,” kata Daud.
(Ageng)