TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Salah satu putra terbaik Papua, Wempy Nauw mendapat apresiasi dan piagam penghargaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia kategori penyerapan anggaran terbaik di Satuan Kerja (Satker) pengelola dana APBN di wiilayah kerja KPPN Tasikmalaya, Kamis (17/12/2020) kemarin.
Wempy Nauw sebagai Kepala Satker Operasi dan Pemeliharaan BBWS Citanduy. Penghargaan tersebut diserahkan Plt. Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf dalam acara WTP tahun 2019 di Hotel Amaris Tasikmalaya, jalan HZ. Mustofa Kec. Cihideung Kota Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar).
“Penghargaan dan apresiasi ini menjadi motivasi kami untuk lebih bersemangat dalam bekerja melayani masyarakat di era pandemi Covid-19,” kata Wempy Nauw.
BACA JUGA: Diduga Prostitusi, Artis TA Ditangkap di Kamar Hotel di Bandung
Menurut Dia, pencapaian ini bukan hasil dari kerja sendiri, namun adanya koordinasi dari semua pihak dalam membangun komitmen bersama dalam pengelolaan dan penggunaan anggaran yang baik dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.
“Ini sejalan dengan keinginan Presiden dalam mendukung program percepatan pemulihan ekonomi nasional juga sebagai penyangga ketahanan pangan nasional di wilayah kerja Balai BBWS Citanduy,” kata Dia.
Penghargaan tersebut menunjukkan, perencanaan dan penggunaan APBN di Satker BBWS Citanduy transparan.
“Kita benar-benar memperhatikan efektivitas penggunaan anggaran. Di mana penyerapan, penggunaan, monitoring evaluasi dan pelaporan secara berkala rutin disampaikan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) secara cepat, tepat, transparan dan akuntabel,” ungkap Kepala Satker Operasi dan Pemeliharaan BBWS Citanduy.
Plt Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, penghargaan tersebut dapat memotivasi para pengelola dana APBN di Satker untuk lebih meningkatkan kemampuannya dalam mengolah dan menggunakan anggaran.
“Semangatnya harus extraordinary (luar biasa) agar penggunaan anggaran dapat memberikan dampak positif dalam pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” singkatnya.
(Seda/Bambang)