spot_img
Sabtu 20 April 2024
spot_img
More

    Muhammadiyah Bakal Tarik Semua Dana dari Bank Syariah BUMN

    JAKARTA,FOKUSJabar.id: Muhammadiyah berencana menarik seluruh dananya dari bank syariah BUMN, tepat usai pengumuman merger bank-bank itu, Jumat (18/12/2020).

    “Mungkin sudah waktunya bagi Muhammadiyah untuk menarik dan mengalihkan semua dana yang ditempatkannnya di bank tersebut,” kata Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah Anwar Abbas.

    Sebagaimana diketahui, 3 bank syariah BUMN yakni PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah Tbk (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) baru saja melakukan merger dan menjadi kesatuan menjadi Bank Syariah Indonesia.

    Selain menarik dana, Muhammadiyah juga berencana mengalihkan semua pembiayaan yang diterima kepada bank-bank syariah lain yang skalanya masih lebih kecil yang lebih menjangkau UMKM.

    BACA JUGA: Data Centre Milik Pemerintah Provinsi Jabar Diserang 6 Juta Aksi Hacker

    “Juga mengalihkan seluruh pembiayaan yang diterimanya kepada bank baru yang menjadi mitranya apakah itu bank negara syariah yang tidak ikut merger atau Bank Pembangunan Daerah (BPD) Syariah atau BPD yang ada unit syariahnya serta kepada bank-bank umum syariah atau bank-bank umum yang punya unit syariahnya,” kata dia, seperti dilsnsir Detik.

    Anwar mengatakan, alsan penarikan dana dari Bank Syariah BUMN itu adalah dari awal misi ekonomi organisasi Islam ini adalah memajukan ekonomi umat atau rakyat serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Salah satu cara Muhammadiyah mewujudkan misinya tersebut adalah meletakkan dananya di bank-bank syariah yang dianggap lebih dekat dengan umat.

    Namun, merger Bank Syariah BUMN telah membuat bank-bank tersebut menjadi lebih besar dan kuat dari skala sebelumnya. Apalagi ada anggapan bahwa Bank Syariah Indonesia akan menjadi 10 besar bank syariah terbesar di dunia. Dikhawatirkan, umat atau rakyat kecil maupun UMKM bakal sulit menjangkau pinjaman ke bank dengan skala sebesar itu.

    “Hal ini perlu dipikirkan oleh Muhammadiyah karena Bank Syariah Indonesia ini sudah menjadi sebuah bank syariah milik negara yang besar dan sudah sangat kuat di mana bank ini akan menjadi 10 bank syariah terbesar di dunia. Mungkin sudah waktunya bagi Muhammadiyah untuk tidak lagi perlu mendukung Bank Syariah Indonesia milik negara tersebut,” kata dia.

    (Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img