Kamis 12 Desember 2024

Ups! Rotasi-Mutasi Jabatan di Kota Banjar Tidak Normal

BANJAR,FOKUSJabar.id: Rotasi-mutasi pelantikan dan pengambilan sumpah /janji jabatan di Kota Banjar Jawa Barat (Jabar), Kamis (10/12/2020) lalu dianggap tidak normal.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Banjar, Nana Suryana. Menurutnya, penetapan rotasi mutasi jabatan merupakan kebiasaan lama yang tidak normal dan masih dilaksanakan Kepala Badan Kepegawan Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD), Kaswad yang tidak memberikan laporan atau data mengenai siapa dan ditempatkan di mana susunan rotasi tersebut.

“Ya tidak normal. Salah satunya seperti kepala kepegawaian tidak  memberikan data dan siapa ditempatkan di mana sampai pelantikan berlanjut. Itu juga sudah ketidak normal kan?,” ungkapnya.

BACA JUGA: Covid-19, Kasus Meninggal Dunia di Banjar Bertambah 1 Orang

Sebetulnya dia sudah tidak mau berbicara, karena memang tidak dilibatkan. Dia mengaku mendapat undangan tetapi tidak mengetahui siapa dan ditempatkan di mana pejabat yang dirotasi mutasi. 

“Sampai surat undangan disebarkan dan saya juga mendapatkan surat undangan, tapi saya tidak diberi data, siapa dan ditempatkan di mana. Padahal saya itu satu paket yaitu kepala daerah dan wakil kepala daerah, mestinya saya tahu. Maka saya katakan ini tidak normal dan ini keterlaluan,” kata Dia.

Nana menegaskan, negara ini bukan perusahan pribadi atau milik perorangan, pemerintahan ini ada kepala daerah dan wakil kepala daerah serta perangkat-perngkat yang lainnya.

“Ini pemerintahan. Menurut saya perlu kebersamaan dalam mengatasi, menjalankan dan membertanggung jawabkan untuk lebih baik lagi dalam memajukannya,” kata dia.

Padahal, Wakil Wali Kota juga sama mempertanggung jawabkan terkait berhasil atau tidaknya karena merupakan bagian dari hak tersebut.

Visi misi milik bersama. Yakni, Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang sama memiliki target untuk pencapaian bersama dan dalam penetapan pejabatpun seharusnya dilakukan dengan bersama-sama.

“Ini sudah berungkali. Kemudian kemarin saya mendengar katanya ada suami istri yang bekerja dalam satu dinas sama-sama Kabid (Kepala Bidang). Saya juga mendengar ada kabidnya golongan 4A sekdisnya golongan 3D,” kata Nana.

Jika kondisi penempatan para pejabatnya tidak tepat, itu akan berpengaruh pada target pencapaian visi misi yang merupakan amanah dari rakyat dan harus diselesaikan dalam 5 tahun terakhir, terhitung dari 2018-2023.

“Saya ingin maju. Kalau maju kan manajemen talenta harus dilaksanakan mengenai siapa, layak dimana, untuk apa? Ya, supaya program-program kita dan visi misi tercapai, apalagi ditengah pandemi Covid-19, kita betul-betul perlu orang yang care dan punya tanggung jawab untuk memajukan,” tegasnya.

Selain itu, Nana mengkhawatirkan jika proses rotasi mutasi terus seperti ini
maka akan mengakibatkan kegagapan penyelenggaraan pemerintahan.

“Kalau prosesnya terus seperti yang sudah-sudah, saya khawatir. Sudah setahun saya berkata saya khawatir yang terjadi kegagapan penyelenggaraan pemerintahan karena para seniornya kan mau pensiun,” tuturnya.

Nana berharap, hal ini tidak terulang kembali karena dirinya ingin maju lebih baik dan ingin memperbaiki bahkan menghilangkan kebiasaan-kebaisaan buruk yang sering dilakukan.

“Mudah-mudahan tidak terulang lagi, Saya ingin Banjar maju dan ketidak normalan ini hentikan kalau memang mau niat lebih baik ke depan. Kalau kita mau niat baik bersama-sama membangun Kota Banjar,” pungkas Nana. 

(Budiana/Bambang)

Berita Terbaru

spot_img