Selasa 21 Januari 2025

Investasi Saham Meningkat, Waspada Penipu Incar Investor Baru di Daerah

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Jumlah investor saham di masa pandemi tumbuh cukup signifikan. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terbaru, jumlah investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 19 November 2020 sudah mencapai 1.503.682 dan khusus pada masa pandemi Covid-19 terjadi penambahan 417.366 Single Investor Identification (SID) atau naik sebesar 28 persen sepanjang 2020.

Angka pertumbuhan menunjukkan jika investasi saham menjadi pilihan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia untuk berinvestasi di tengah ancaman pandemi Covid-19. Daya tarik masyarakat Indonesia untuk berinvestasi saham ini ditopang kemudahan dan keterjangkauan modal dalam investasi saham.

Namun di tengah kemudahan investasi saham yang sudah bisa dilakukan secara online berbasis aplikasi smartphone dan keterjangkauan modal investasi, investor saham perlu mewaspadai berbagai modus penipuan yang kini mengintai.

BACA JUGA: JNE Gandeng Dewa Eka Prayoga Dorong UMKM Indonesia Naik Kelas

“Modus penipuan yang mengincar investor saham semakin canggih dan beragam dengan sasaran investor baru di daerah. Ada berbagai modus penipuan yang menargetkan para investor saham,” kata Head of Marketing PT Indo Premier Sekuritas Paramita Sari, Jumat (11/12/2020).

Dia menjelaskan, awalnya sasaran utama para penipu dengan membobol akun para investor. Mereka mengincar username, password dan secure PIN yang sifatnya pribadi atau personal.

Penipu biasanya menghubungi korban dan mengaku sebagai karyawan resmi Indo Premier atau IPOT yang meminta username, password, secure PIN, serta data pribadi penting lainnya. Padahal, data-data tersebut bersifat pribadi dan tidak boleh diketahui pihak lain. Indo Premier pun tidak pernah meminta username, password maupun secure PIN yang sifatnya pribadi.

Selain itu, modus penipuan pun memiliki wajah baru dimana penipu menduplikasi akun-akun resmi Instagram (IG) sekuritas yang sudah centang biru dengan akun-akun palsu yang secara tampilan dan isi sama persis.

“Mereka awalnya mem-follow akun-akun yang baru bergabung. Jadi jangan heran, begitu join dengan akun resmi @indopremier akan langsung difollow oleh berjibun akun-akun fake ini,” Paramita menambahkan.

Penipu dengan akun IG palsu tersebut akan mengincar korban dengan mengirimkan direct message (DM) follower baru @indopremier. Penipu bertindak seolah-olah ingin memberikan bantuan atau pertolongan.

“Penipu akan meminta data-data pribadi, mulai nomor telepon hingga meminta foto ATM yang ujung-ujungnya melakukan penipuan dengan meminta korban mentransfer sejumlah uang ke rekening penipu,” lanjut Paramita.

Modus penipu untuk mendapatkan nomor kontak korban dan melancarkan aksinya dilakukan dengan berbagai upaya dan cara. Dalam menjalankan aksinya, penipu menghubungi korban dan dengan nada manis seolah-olah ingin memberikan bantuan yang ujung-ujungnya meminta korban mentansfer sejumlah uang ke rekening atau virtual account (VA) penipu.

“Satu-satunya tujuan transfer dana untuk investasi hanya ke Rekening Dana Nasabah (RDN) atas nama nasabah sendiri, bukan ditransfer ke rekening apa pun selain RDN sendiri,” Paramita menegaskan.

Paramita mengimbau para investor dan calon investor di IPOT untuk semakin waspada dengan berbagai modus penipuan di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, saat ini penipu telah menyasar para korban di daerah.

“Kalau selama ini korban lebih banyak yang ada di kota-kota besar. Tapi saat ini, penipu mengincar investor dan calon investor yang ada di daerah seiring dengan tumbuhnya investor-investor pemula di daerah. Karena itu, edukasi terkait ancaman nyata para penipu ini perlu digencarkan untuk diketahui secara luas oleh investor dan calon investor biar tidak ada korban-korban baru,” kata dia.

Paramita pun mengingatkan investor dan calon investor IPOT untuk makin waspada dan hati-hati. Saat menemukan kejanggalan atau mengalami kendala tertentu terkait investasi saham, sebaiknya segera menghubungi call center resmi atau channel layanan lainnya seperti email dan akun resmi medsos bercentang biru.

“Dan yang terpenting, selalu menjaga kerahasiaan data-data yang sifatnya personal,” kata Paramita.

(Ageng)

Berita Terbaru

spot_img