Jumat 10 Januari 2025

Aplikasi “Plong” Ciptaan Siswa Asal Jabar Jadi Antidepresi

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Salah seorang siswa SMAN 1 Ngamprah ciptakan aplikasi bernama “Plong” yang diklaim bisa mengurangi resiko depresi. Karya yang diciptakan oleh Farhan Mandito Wirarachman dan Ananda Safira Choirunissa ini sudah meraih medali perak dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) Tahun 2020 di bidang game dan aplikasi.

Menurut Ananda, aplikasi tersebut hadir setelah melihat salah satu teman sekolahnya yang mengidap gangguan mental sehingga sulit untuk melakukan komunikasi. Hal itu pun yang mendorong Farhan dan Ananda untuk berinovasi di dunia teknologi dengan menghadirkan aplikasi Plong.

“Jadi pada awalnya itu, Plong terinspirasi pada temannya founder kami ada yang mengidap gangguan mental. Kami mumunculkan solusi dengan adanya aplikasi Plong, aplikasi kesehatan mental berbasis android dan ios,” kata Ananda.

Ananda mengaku, awalnya kesulitan untuk membuat aplikasi tersebut ditengah pandemi covid-19 yang memaksa mereka harus melakukan kebiatan belajar mengajar (KBM) secara daring. Pasalnya mereka sulit untuk bertemu dan saling bertukar pikiran terkait gagasan inovasi tersebut.

BACA JUGA: Disdik Jabar Seleksi Balon Kepala Sekolah SMA/SMK

“Karena kami membuatnya di tegah tengah pandemi, sulit untuk komunikasi, sulit untuk menyatukan pemikiran. Tapi setelah ada kelonggaran, kita bertemu dan bertukar pikiran, tapi tentu kita juga terapkan protokol kesehatan,” kata dia.

Pembuatan aplikasi tersebut, lanjut Ananda, membutuhkan waktu sekitar tiga bulan mulai dari membuat konsep hingga menerjemahkannya ke visual sejak Juli 2020. Kini aplikasi tersebut telah memasuki tahap penyempurnaan untuk bisa digunakan masyarakat menggunakan android.

“Disini lah aplikasi Plong diharapkan bisa menangani mereka yang gangguan mental dengan cara efektif karena menggunakan HP jadi bisa diakses dimana pun dan kapan pun,” katanya..

Aplikasi tersebut memiliki beberapa fitur diantaranya mulai dari konseling, meditasi, relaksasi, jurnal bersyukur serta artikel kesehatan mental. Bahkan pihak sekolah yang memberikan dukungan penuh atas karya pelajar tersebut melakukan kerjasama dengan tenaga medis dari Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi, mengatakan, lahirnya inovasi tersebut menjadi pelajaran berharga ditengah masa pandemi Covid-19 dengan dibatasinya berbagai aktivitas termasuk KBM tatap muka.

“Informasi dan telekomunikasi bukan lagi menjadi sebuah tawaran tapi itu sudah menjadi sebuah kebutuhan. dengan pandemi ini kita berharap pola pembelajaran itu dengan status-status bahwa pembelajaran itu tidak harus berbicara dengan daring, tapi bagaimana menyampaikan pola kemampuan atau pengetahuan yang didapatkan dalam konteks yang faktual,” kata Dedi.

Dedi pun memberikan apresiasi terhadap pelajar SMAN 1 Cisarua yang mampu memanfaatkan waktu di tengah pandemi covid-19 dengan menghadirkan aplikasi Plong yang dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat. Disdik Jabar pun diakui Dedi, akan terus mendorong berbagai inovasi yang dilahirkan para pelajar.

“Tentunya kondisi ini kita harus dorong, bagaimana pihak dinas pendidikan selalu menyampaikan hal hal bahwa kebijakan kebijakan dengan membuka kurikulum di pandemi ini dengan kurikulum penyederhanaan tapi lebih pada berupaya agar sekolah mendorong para siswanya berkait inovasi agar muncul sehingga inovasi-inovasi itu bisa bermanfaat,” kata Dedi.

(Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img