Kamis 12 Desember 2024

2 Kelurahan di Kota bandung Ubah Sampah Jadi Makanan

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kelurahan Sukamiskin dan Kelurahan Cihaurgeulis menjadi wilayah percontohan pengelolaan sampah menggunakan konsep waste to food di Kota Bandung.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, di dua wilayah ini, sampah dapur bakal diolah menjadi pupuk, kompos basah dan kering. Lalu, pupuk atau kompos kembali lagi ke alam untuk menyuburkan tanaman.

“Sampah dapur diolah, jadi pupuk, kompos basah dan kering, itu kembali lagi ke alam. Pupuk itu menyuburkan kembali,” kata Oded di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (5/12/2020).

Menurutnya, waste to food dan buruan sehat alami ekonomis (SAE) merupakan pengembangan dari konsep mengelola sampah dengan pola gerakan kurangi, pisahkan dan manfaatkan sampah (Kang PisMan).

BACA JUGA: Flyover Jalan Jakarta-Supratman Untuk Kendaraan Ringan dan Sedang

fokusjabar.id kelurahan kota bandung
Wali Kota Bandung Oded M Danial melihat hasil pengolahan sampah dapur menjadi pupuk dan kompos. (FOTO: Istimewa)

Pihaknya mengaku optimis jika permasalahan sampah di Kota Bandung dapat teratasi. Dengan satu syarat, seluruh warga Kota Bandung turut melaksanakan Kang Pisman.

“Saya mempunyai keyakinan, apabila program Kang Pisman masif, Insya Allah permasalahan sampah di Kota Bandung selesai,” kata dia.

Sementara Kepala Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung Kamalia Purbani mengatakan, implementasi Kang Pisman dan waste to food di dua kelurahan merupakan tindak lanjut dari rencana teknis pengelolaan sampah (RTPS) kelurahan.

“Atau master plan kelurahan dalam pengelolaan sampah, dan sistem yang dibangun adalah pengelolaan sampah. Dukungan pembiayaan dari pemerintah kota,” kata Kamalia.

Di lain sisi, pegiat kelompok tani pesona 13 Luki mengatakan, implementasi program gerakan Kang PisMan dan waste to food tak lepas dari kolaborasi warga dengan aparat kewilayahan.

Dia berharap, program tersebut dapat dikembangkan. Sehingga, ke depan, permasalahan sampah di Kota Bandung khususnya di RW 03 Kelurahan Sukamiskin dapat teratasi.

“Dapat dikembangkan lebih besar dan lebih lanjut. Kalau di semua RW bergerak secara masif maka persoalan sampah beres,” kata Luki.

(Yusuf Mugni/Ageng)

Berita Terbaru

spot_img