CIAMIS,FOKUSJabar.id: Tidak banyak yang tau, ternyata di Kabupaten Ciamis Jabar ada festival pisang. Tepatnya di Dusun Nagrog, Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing.
Festival ini merupakan yang pertama kali, Kampung KB Mawar Kabupaten Ciamis bersamaan dengan kegiatan Hari Krida Pertanian. Digelarnya festival pisang, mengingat hampir sebagian warga di Desa Kertabumi ini memiliki dan bertani pisang.
Ketua Kampung KB Mawar yang juga Kepala Dusun Nagrog Hernawan mengatakan, dalam festival ini selain memamerkan berbagai jenis pisang hasil para petani, juga terdapat lomba berhadiah satu ekor domba.
“Memang untuk saat ini Festival Pisan gelarannya bersamaan dengan Hari Krida Pertanian Kecamatan Cijeungjing. Tapi ini akan menjadi agenda tahunan dan digelar secara terpisah,” kata Hernawan, Jumat (4/12/2020).
Dalam festival kali ini, sedikitnya 2 ton berbagai jenis pisang hasil dari panen warga berhasil terkumpul di Bale Sawala. Pisang-pisang ini memiliki harga yang bervariatif sesuai jenisnya. Pengunjung pun bisa mencicipi dan membelinya sebagai oleh-oleh dengan kondisi yang masih segar beberapa saat diambil dari pohon.
BACA JUGA: Nakes Positif Covid-19, 3 Puskesmas di Kabupaten Ciamis Ditutup
Selain menampilkan berbagai jenis pisang, dalam festival ini digelar lomba pisang terberat dalam satu tangkai atau tandan. Tak tanggung-tanggung hadiahnya seekor domba.
Pengurus Kampung KB Mawar Aep Iskandar menambahkan, untuk perlombaan pertama kali ini hanya mengukur beratnya Saja. Namun ke depan pihaknya akan lebih serius lagi dengan membuat kategori, berdasarkan jenis bahkan rasa pisang itu sendiri. Sehingga nantinya bisa menjadi bibit unggul dalam penanaman pohon pisang.
Dalam lomba atau kontes berat pisang ini diikuti oleh 80 peserta yang seluruhnya berasal dari kabupaten Ciamis, dengan mengirimkan pisang hasil tanamnya. Seorang warga bernama Iron berhasil menjadi pemenang dan berhak mendapat seekor domba dari panitia.
Irin meraih juara karena pisang jenis ambon miliknya memiliki berat 41 kilogram dari satu tangkai atau tandan.
Aep menjelaskan warga Kertabumi menanam pisang ini bukan tanpa alasan. kampung KB Mawar memiliki program ‘Mapais’ artinya membayar pajak (PBB) dengan pisang.
“Jadi warga menanam pisang di lahan mereka masing-masing. Kemudian dipanen lalu dijual ke pengepul atau yang membutuhkan dan hasilnya ditabung dan dibayarkan pajak bumi dan bangunan,” kata dia.
Dengan Festival Pisang ini bisa semakin menambah motivasi warga dalam menanam pisang. Sehingga dengan program ini tidak memberatkan masyarakat ketika akan membayar pajak setiap setahun sekali.
“Harapannya warga bisa semakin semangat menanam pisang dan turut mendukung program Mapais. Melalui pisang ini tak menutup kemungkinan menjadi suatu upaya dalam meningkatkan perkonomian masyarakat,” katanya.
(Riza M Irfansyah/Anthika Asmara)