spot_img
Sabtu 27 April 2024
spot_img
More

    12 Perusahaan Jawa Barat Tembus Pasar Global di Tengah Pendemi

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Di tengah pandemic Covid-19 12 perushaan dan Usaha Kecil Mikro di Jawa Barat berhasil menembus pasar global. Hal tersebut membuktikan geliat kinerja ekspor yang mulai meningkat.

    Pelepasan ekspor ini dilakukan serentak se-Indonesia yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo secara daring, Jumat (4/12/2020).

    Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana mengatakan 12 perusahaan tersebut bagian dari 132 perusahaan dari 16 provinsi. Pelepasan ekspor ini dinisiasi oleh Kementerian Perdagangan.

    “Alhamdulillah, dari Jabar ada 12 perusahaan yang ikut pelepasan ekspor serentak. Yang lebih membanggakan lagi 7 diantaranya itu pelaku usaha kecil menengah, sisanya non UKM,” katanya usai Pelepasan Ekspor ke Pasar Global, di PT Kewalram Indonesia, Kabupaten Sumedang.

    BACA JUGA: UMK Banjar Tahun 2021 Terendah se-Jawa Barat

    Pihaknya mencatat total ekspor pada bulan Desember 2020 yang dibukukan oleh 12 perusahaan tersebut mencapai US$37,43 Juta atau Rp542,74 miliar. Dengan jenis produk antara lain technical textile & masker, APD, alas kaki, furnitur rotan, microfiber (cloth, pad/poly edge, sponge cloth), makanan ringan (sumpia/spring roll) dan perhiasan emas.

    “Volume ekspor dari 12 perusahaan tersebut sebanyak 40 kontainer, 10 truk box dengan berat 669 kilogram. Jadi dari sisi nilai dan volume cukup besar, apalagi di tengah pandemi seperti sekarang, banyak pelaku ekspor asal Jawa Barat membuktikan masih bisa struggle,” katanya.

    Arifin juga menilai ekspor yang dilakukan oleh UKM menunjukan bahwa kegigihan pelaku usaha kecil di tengah pandemi begitu tinggi. Menurutnya dari 40 kontainer yang dikirim ke luar negeri, pelaku UKM mengirim di atas 10 kontainer.

    “UKM ini produk furnitur, diminati pasar di Eropa, Amerika dan Australia, semoga bisa memicu para pelaku usaha lain,” katanya.

    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) meyakini bahwa ekspor Provinsi Jabar akan terus membaik di masa pandemi Covid-19. Saat ini, ekspor Jabar menjadi yang tertinggi di Indonesia.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari hingga Agustus 2020, Jabar menyumbang 16,28 persen terhadap ekspor nasional, disusul Jawa Timur sebesar 12,95 persen dan Kalimantan Timur sebesar 8,44 persen.

    “Saat ini, kami akan mengubah bagaimana mengarahkan ekonomi Jabar pascapandemi. Ada tujuh ekonomi baru di Jabar yang harus kami usahakan,” kata dia.

    Pertama adalah Jabar berupaya menarik investor yang memutuskan pindah dari Tiongkok. Kedua, fokus pada ketahanan pangan. Tujuannya agar dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Ketiga, kata Emil, Jabar mencanangkan sebagai pusat keunggulan bidang medis.

    “Keempat dan kelima, seperti yang Anda tahu, mempelajari dan menggunakan 4.0 bukan lagi sebuah pilihan, tapi keharusan. Maka, kami merevolusi kurikulum di seluruh institusi pendidikan dengan menggunakan Digital 4.0 Content,” kata Emil.

    Kemudian, Jabar berupaya menjadi yang terdepan dalam sustainability business (bisnis berkelanjutan). Waste to energy juga bagian dari bisnis berkelanjutan tersebut. Terakhir adalah pariwisata lokal.

    “Itulah optimisme di Jabar, rumah bagi lebih dari 60 persen industri di Indonesia, destinasi investasi nomor satu di Indonesia, dan rumah bagi SDM paling produktif di Indonesia,” kata Emil.

    (Anthika Asmara)

     

     

    Berita Terbaru

    spot_img