spot_img
Kamis 28 Maret 2024
spot_img
More

    RBM: Masih Ada Stigma Buruk Bagi Kaum Disabilitas di Bandung

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Ketua Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) Kota Bandung Siti Muntamah mengaku prihatin masih menemukan adanya penilaian (stigma) tidak baik terhadap penyandang disabilitas di Kota Bandung. Bahkan, kata dia, stigma buruk tersebut ada yang datang dari pihak keluarga.

    “Yang memberikan stigma bukan masyarakat saja tapi dari keluarga sendiri. Dianggapnya dia bukan anak yang sempurna,” kata Siti di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana Jabar Senin (30/11/2020)

    Menurutnya, setiap anak yang masuk kategori penyandang disabilitas tidak seharusnya diperlakukan demikian. Pasalnya, setiap kaum disabilitas memiliki potensi yang harus digali sehingga mereka dapat berekspresi sesuai kemampuannya.‎

    “Ada juga yang mestigma dirinya sendiri, padahal kan tidak begitu. Setiap orang pasti memiliki keistimewaan sendiri,” kata dia.

    BACA JUGA: Disdik: 13 Ribu Siswa di Kota Bandung Tidak Miliki Akses Belajar Daring

    Umi sapaan akrabnya mengatakan, RBM secara berkala mengumpulkan setiap permasalah yang dihadapi oleh penyandang disabilitas. Menurutnya, dalam laporan yang masuk masih banyak aduan tentang perlakuan kurang baik terhadap penyandang disabilitas.

    “Setiap tiga bulan kami ada laporan, ada laporan dari permasalah dari keluarga ini, ini, dan ini. Lalu kita asessmen melalui kader RBM untuk ditindaklanjuti sesuai kebutuhan,” katanya.‎

    Lebih lanjut Umi mengatakan, kaum disabilitas perlu perhatian dan kolaborasi semua pihak. Sehingga, dengan adanya kolaborasi tersebut membuat kaum disabilitas dapat memberikan kontribusi sesuai kapasitas yang Ia miliki.

    “Saya yakin dengan adanya ajakan, kita ajak bersosialisasi, menghadirkan literasi ramah keluarga, sehingga kita tidak menemukan lagi anak-anak penyandang disabilitas mendapatkan pemasungan,” ungkapnya.‎

    Umi menambahkan, stigma buruk bagi penyandang disabilitas harus segera dihilangkan. Sebab, dengan gagasan-gagasan yang dikeluarkan oleh RMB diharapkan mampu menyelesaikan masalah tersebut.

    “‎Kita berkolaborasi dengan dokter di RSHS, terapis, psikolog dan akademisi ada Unisba, Unpad, Uin untuk memfasilitasi permasalah yang mereka hadapi,” pungkasnya.‎

    (Yusuf Mugni/Agung)

    Berita Terbaru

    spot_img