BANDUNG, FOKUSJabar.id: Jaksa Argentina menyelidiki kematian Diego Maradona, Jumat (27/11/2020) waktu setempat. Penyelidikan itu untuk mengetahui apakah penyebabnya ada faktor kelalaian medis atau tidak.
“Sudah ada kejanggalan,” kata seorang anggota keluarga dekat seperti dilansir CNN.
Sebelumnya, Pengacara Maradona, Matias Morla, telah meminta penyelidikan atas klaim bahwa ambulans membutuhkan waktu lebih dari setengah jam untuk sampai di rumah bintang sepak bola itu.
Sebuah laporan otopsi awal menetapkan bahwa legenda sepak bola itu meninggal dalam tidurnya pada Rabu (25/11) siang karena edema paru akut dan gagal jantung kronis.
BACA JUGA: Diego Maradona Minta Jenazahnya Dibalsam
Sementara itu, kantor kejaksaan di Buenos Aires telah membuka file berjudul “Maradona, Diego. Penentuan penyebab kematian.”
Kasus ini dimulai karena dia adalah orang yang meninggal di rumah dan tidak ada yang menandatangani akta kematiannya. Itu tidak berarti ada kecurigaan atau penyimpangan,” kata sumber pengadilan.
Legenda sepak bola Argentina berusia 60 tahun itu menerima perawatan medis sepanjang di Tigre, utara Buenos Aires, tempatnya memulihkan diri dari operasi untuk menghilangkan gumpalan di otaknya pada awal November.
Dokter neurologis yang menangani operasi Maradona, Dr. Leopoldo Luque, menyatakan pesepak bola itu mengalami perkembangan yang baik setelah operasi yang berlangsung Selasa (3/11).
“Anda harus melihat apakah mereka melakukan yang seharusnya dilakukan atau apakah mereka santai,” kata anggota keluarga itu kepada AFP.
“Perawat membuat pernyataan ketika jaksa muncul pada hari kematian Diego, kemudian memperluas pernyataannya dan akhirnya pergi ke televisi untuk mengatakan bahwa apa yang dia katakan dipaksakan padanya, jadi ada beberapa kontradiksi dalam pernyataannya,” kerabat dekat itu. kata.
Kantor kejaksaan sedang menunggu hasil uji toksikologi terhadap tubuh pesepak bola itu.
Tiga jaksa yang menangani kasus ini telah meminta catatan medis sang bintang, serta rekaman dari kamera keamanan setempat. Mereka juga menyoroti satu perawat yang kemungkinan menjadi orang terakhir melihat Maradona hidup di sana.
“Dari kata-katanya, dapat dipastikan bahwa dia adalah orang terakhir yang melihat (Maradona) hidup sekitar pukul 6:30 pagi, saat shift malam di rumah sang bintang berakhir,” katanya.
(Agung)