CIAMIS,FOKUSJabar.id: Seiring meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Ciamis, menuntut semua pihak mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran pandemi. Tidak terkecuali budayawan dan seniman.
Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak pada seluruh sektor kehidupan. Baik ekonomi, sosial maupun kebudayaan.
“Sejak Maret hingga hari ini, kita dilanda Covid-19. Kurang lebih sudah sembilan bulan. Berbagai upaya telah dilakukan sebagai upaya penanganan dan dampak dari pandemi di berbagai sektor. Mulai dari ekonomi, sosial termasuk kebudayaan,” kata Yana, Rabu (18/11/2020).
Yana mengatakan, Pemkab Ciamis pun telah membentuk satgas Covid-19. Mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga tingkat desa.
“Ciamis kurang lebih sudah tiga kali membentuk struktur Satgas Covid-19 baik di tingkat kabupaten, kecamatan maupun desa. Mudah-mudahan penanganannya bisa lebih terorganisir,” kata dia.
BACA JUGA: Stop Stigma Negatif bagi Pasien Positif Covid-19
Meski demikian, lanjut Yana, penanganan tidak cukup dilakukan penyelenggara pemerintahan atau satgas. Namun, semua pihak harus bekerjasama bahu-membahu dalam menyosialisasikan protokol kesehatan dan memutus mata rantai Covid-19.
“Tidak cukup oleh satgas atau penyelenggara, semua pihak harus bekerjasama atas dasar kesadaran diri sendiri. Permasalahan Covid-19 ini akan selesai jika kita disiplin menerapkan 3M. Jika tidak, permasalahan ini akan semakin lama dan setiap sektor akan semakin terganggu,” Yana menerangkan.
Terkait pemulihan ekonomi nasional, lanjut dia, program ekonomi disesuaikan dengan peraturan pusat. Baik dari APBN, Provinsi atau Kabupaten.
“Ekonomi kita sekarang sudah berada di minus 3,4 karena itu tentu perlu upaya-upaya pemulihan perekonomian masyarakat. Merujuk hal itu, bentuk pemulihannya senantiasa menyesuaikan dengan peraturan pusat baik dari APBN, Provinsi maupun Kabupaten. Salah satunya penyaluran bantuan usaha mikro dan pemberian insentif pada perpajakan kendaraan,” kata Yana.
Yana pun meminta masyarakat mulai menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru sebagai bentuk pencegahan dengan tetap produktif sebagai upaya menumbuhkan perekonomian. Dengan demikian, kasus positif Covid-19 pun bisa terus ditekan atau bahkan hilang.
(Riza M Irfansyah/Ageng)