spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Tingkatkan Ketahanan Pangan, PT Agro Jabar Jalin Kerjasama Dengan PT Pupuk Indonesia Pangan

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di Provinsi Jawa Barat. PT Agro Jabar baru saja menuntaskan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Pupuk Indonesia Pangan di Hotel Savoy Homan Jalan Asia Afrika Kota Bandung Jabar Selasa (17/11/2020).

    Hal itu sebagai upaya  peningkatan ketahanan pangan terutama dalam penyaluran beras dan bahan pokok.

    Penandatanganan teresbut  dipimpin langsung Direktur Utama PT. Pupuk Indonesia Pangan Budiono, dan Direktur Utama PT. Agro Jabar, Kurnia Fajar.

    Dirut PT. Pupuk Indonesia Pangan  Budiono mengatakan, kegiatan ini sebagai pendorong bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam penyediaan dan penyaluran beras sehat dan bahan pokok lainnya.

    BACA JUGA: Sinergitas BUMD Jawa Barat, bank bjb Salurkan Kredit kepada PT Agro Jabar

    “Kita berkomitmen kedepannya akan melakukan pemenuhan terhadap pemenuhan kebutuhan beras sehat sebagai upaya untuk mencegah stunting yang bisa dilakukan dengan konsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang,” katanya.

    Budiono mengatakan, untuk ibu hamil dan anak-anak yang tengah berada dalam masa pertumbuhan, disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan sumber protein. Selain itu, asupan buah dan sayur juga penting.

    Menurutnya, PT Pupuk Indonesia Pangan menyatakan kesiapannya untuk menjaga agar produksi tanaman padi dan kebutuhan pokok lainnya tetap berjalan dalam mendukung ketahanan pangan.

    FOKUSJabar.id PT Agro Jabar
    Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) PT Agro Jabar Dengan PT Pupuk Indonesia Pangan di Hotel Savoy Homan Jalan Asia Afrika Kota Bandung Jabar Selasa (17/11/2020) (FokusJabar/Yusuf Mugni).

    “Pupuk Indonesia Pangan hadir untuk membantu pemerintah dalam program ketahanan pangan. Jadi setiap ada instruksi atau apa pun pasti kita akan siap membantu pemerintah untuk program ketahanan pangan,” katanya.

    Sementara itu, Direktur Utama PT. Agro Jabar, Kurnia Fajar mengatakan, sesuai amanat  Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 bahwa setiap daerah wajib memiliki cadangan pangan (CPPD) dan amanat Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pusat Promosi dan distribusi.

    Menurutnya, Agro Jabar sebagai penyedia pangan (Buffer Stock) untuk memenuhi konsumsi masyarakat akan komoditas bahan pokok. Salah satu faktor yang menjadi penyebab kelangkaan stock ini, antara lain kelemahan manajemen distribusi logistik.

    Manajemen logistik yang baik akan memastikan kelancaran distribusi komoditas bahan pokok dari daerah produsen ke daerah konsumen setiap saat, sepanjang waktu secara berkesinambungan.

    Selanjutnya proses edukasi dapat mencegah ketergantungan bantuan dan mendorong inisiatif
    masyarakat untuk berdaya dan mandiri dalam mencukupi kebutuhan pangan keluarga dengan usahanya. Ketahanan pangan maupun gizi sangat berkorelasi dengan akses masyarakat terhadap pangan.

    Masyarakat perlu di edukasi dan didekatkan dengan jenis-jenis pangan yang dapat disediakan secara mandiri, supaymengurangi beban biaya belanja dapur dan bantuan sosial.

    Budiono mengatakan, sebagai Badan usaha Milik daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat yang bergerak di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan usaha lainnya di bidang agro terus berupaya mewujudkan agro Jawa Barat sebagai lumbung pangan Indonesia.

    Selain membangun kepercayaan, dengan para pelaku pasar pada dunia industri, Agro Jabar juga, kata dia, memiliki tanggung jawab untuk mensejahterakan masyarakat lokal, bukan bersaing dengan masyarakat.

    “Kami hadir bersanding dan mendorong masyarakat untuk memperbesar usaha rakyat dengan pola kemitraan yang saling menguntungkan dan saling percaya,” kata dia.

    (Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img