BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupa menangani dan menekan angka stunting di Kota Bandung lewat berbagai cara. Salah satunya meningkatkan peran aktif lembaga non-pemerintah dan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan, baik intervensi gizi spesifik maupun sensitif.
Ketua TP PKK Kota Bandung Siti Muntamah Oded mengatakan, pihaknya terus meningkatkan kolaborasi di setiap tingkat. Diantaranya dengan menghadirkan program Bandung Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat atau Bandung Tanginas.
Program Bandung Tangginas merupakan bagian dari kegiatan rempug stunting Kota Bandung yang diselenggarakan dan diinisiasi TP PKK.
“Ini gerakan yang memberikan pengetahuan mengenai pangan aman dan sehat kepada keluarga yang terindikasi. Ada empat jenis yakni ibu hamil, ibu menyusui, anak di bawah dua tahun dan balita,” kata Umi Oded (sapaan Siti Muntamah Oded) saat peresmian Bandung Tanggap Stunting di Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, Jabar.
BACA JUGA: Video Mesum Mirip Gisel Gemparkan Twitter
Menurutnya, kegiatan yang diinisiasi TP PKK Kota Bandung ini akan terlaksana selama satu tahun. “Bandung Tanginas kita selenggarakan satu tahun. September tahun ini sampai September tahun depan,” Umi Oded menambahkan.
Mengenai anggaran, pihaknya mengaku banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Seperti BUMD, Baznas, tokoh masyarakat dan swadaya masyarakat.
“Anggarannya, Alhamdulillah perlu disyukuri. Kami didukung pihak ketiga seperti Baznas, BUMD perorangan, tokoh masyarakat dan swadaya masyarakat. Kolaborasi sekaligus elaborasi terkait kebutuhan anggaran,” kata dia.
Lebih lanjut Siti menambahkan, pada program Bandung Tanginas, intervensi gizi dilakukan satu minggu dua kali dan akan menyasar 8.121 anak stunting.
“Itu terindikasi stunting kekurangan gizi dan tersebar 15 kelurahan 11 kecamatan,” kata dia.
(Yusuf Mugni/Ageng)