BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kota Bandung menjadi primadona bagi wisatawan saat libur panjang. Salah satu destinasi favorit yakni Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo Logical Garden.
Pada libur panjang kali ini, Kebun Binatang Bandung banyak dikunjungi wisatawan dari dalam maupun luar Kota Bandung. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, menikmati liburan dengan melihat sekitar delapan ratus koleksi satwa di Kebun Binatang Bandung
Namun di tengah pandemi Covid-19, pengunjung Kebun Binatang Bandung diimbau mematuhi protokol kesehatan selama berada di kawasan Kebun Binatang Bandung.
BACA JUGA: Sejarah Malangbong Kabupaten Garut
Pengelola Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafi’i mengatakan, semua pengunjung diwajibkan mematuhi semua aturan. Termasuk protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan setiap wisatawan yang berkunjung.
“Tentu kita terapkan protokol kesehatan karena itu harus. Seperti di pintu masuk, setiap pengunjung diukur suhu tubuh, mencuci tangan, menjaga jarak dan melakukan antrian,” kata Sulhan di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari Kota Bandung, Jabar, Jumat (30/10/2020).
Menurutnya, Kebun Binatang Bandung terus mengingatkan wisatawan pentingnya menerapkan protokol kesehatan. Imbauan pun dilakukan melalui pengeras suara yang tersebar di setiap sudut area Kebun Binatang Bandung.
Para pengelola pun mengingatkan semua pengunjung untuk menaati tanda-tanda yang telah dibuat. Seperti di area kandang binatang, wisatawan harus menjaga jarak dengan yang lain.
“Kita terus lakukan imbauan kepada pengunjung pentingnya protokol kesehatan. Ketika berada di dekat kandang, mereka harus berjaga jarak. Minimal dalam satu jam sekali, kita imbau,” kata dia.
Tak hanya melalui pengeras suara, imbauan pun dilakukan secara langsung. Mulai dari karyawan, hingga petugas keamanan yang setiap saat melakukan patroli di area Kebun Binatang Bandung.
“Kita terus patroli untuk mengingatkan pengunjung pentingnya protokol kesehatan. Setiap hari kita cek mulai dari Babinsa, Babinmas maupun dari Satpol PP untuk mengawasi,” kata Sulhan.
(Yusuf Mugni/Ageng)
