BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta warga tetap waspada terhadap dampak dari fenomena La Nina yang dapat meningkatkan curah hujan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama warga pun memastikan saluran air berfungsi dengan lancar sebagai antisipasi curah hujan yang lebih tinggi.
“Alhamdulillah, hari ini warga mau bersama-sama membersihkan saluran dan lingkungan sekitarnya. Diprediksi ke depan, La Nina ini ada konsekuensi terhadap Kota Bandung. Selain waspada terhadap Covid-19, kita juga harus waspada terhadap kemungkinan bencana yang mudah-mudahan tidak terjadi sebagai dampak La Nina. Kita harus antisipasi,” kata Yana saat memimpin kerja bakti akbar di Jalan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Jabar, Kamis (29/10/2020).
Selain aparat kewilayahan dan jajaran TNI Polri, kerja bakti akbar diikuti sejumlah organisasi kemasyarakatan, komunitas, serta sejumlah organisasi kepemudaan.
Target utama gerakan kali ini, kata Yana, menyasar saluran air dan lingkungan sekitarnya yang tepat berdekatan dengan Pasar Kiaracondong.
ACA JUGA: Galakan Prokes, Satgas Citarum Bagikan Ribuan Masker
Yana mengingatkan, partisipasi masyarakat menjaga saluran air menjadi kunci penting saat menghadapi musim hujan. Sebab, sudah sering terjadi, kelalaian warga membuang sampah ke sungai menjadi penyebab banjir.
“Warga juga tahu di daerah Kebon Jeruk pernah banjir. Ternyata di salurannya ada bedcover. Saya berharap banjir ini ditangani dengan partisipasi warga. Salah satunya tidak buang sampah sembarangan,” kata dia.
Yana mengatakan, Pemkot Bandung akan terus berusaha menghadirkan sejumlah solusi alternatif untuk mengurangi banjir. Di antaranya dengan membuat kolam retensi yang sudah terbukti mampu menahan sementara debit air.
Seperti kolam retensi Sirnaraga dan Jalan Bima yang berfungsi sebagai ‘parkir’ sementara aliran Sungai Citepus. Lalu kolam retensi Rancabolang yang mampu mengurangi genangan di kawasan Gebegage.
Pemkot Bandung pun tengah menyiapkan sejumlah kolam di kawasan Gedebage dan sekitarnya.
“Alhamdulillah, dengan Wetland Cisurupan sungai Ciloa biasanya di hulu hujan, Gedebage banjir. Itu juga karena air meresap cukup banyak. Kolam retensi Sirnaraga dan kolam retensi Bima cukup mengurangi limpahan air yang biasa ke Pagarsih,” Yana mengatakan.
Selain itu, kemampuan drumpori cukup efektif sebagai resapan air saat musim hujan. Drumpori mampu mengurangi air hujan agar tidak meluap ke jalan ataupun mengurangi yang mengalir ke saluran menuju sungai.
“Drumpori dengan kapasitas 200 liter dan memiliki rongga-rongga, air hujan bisa menyerap lebih banyak. Mudah-mudahan daya serap air lebih cepat apalagi La Nina terjadi hingga tahun 2021,” kata dia.
(Yusuf Mugni/Ageng)