BANJAR,FOKUSJabar.id: SMS Bantuan UMKM Bank Rakyat Indonesia (BRI) dianggap sebarkan informasi yang tidak akurat atau tidak falid, Sehingga hal tersebut membuat sejumlah masyarakat Kota Banjar mengeluh.
Informasi melalui pesan SMS yang dikirimkan ke setiap nomor pribadi tersebut berisikan pemberitahuan terkait nasabah yang terdaftar sebagai penerima bantuan Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM) Rp2,4 juta.
Selain itu, dalam informasi tersebut nasabah diimbau untuk memverifikasi dan menghubungi kantor BRI terdekat dengan membawa e-KTP.
Baca Juga: Cara Daftar UMKM Online Dapatkan Bantuan Rp2,4 Juta
“Nsbh Yth. Anda terdaftar sebagai penerima Banpres Produktif (BPUM). Untuk verifikasi dan pencairan silakan menghubungi kantor Bank Rakyat Indonesia terdekat dengan membawa e-KTP,” kata BRI Info yang dikirimkan ke nomor pribadi nasabah bank tersebut.
Kendati, demikian, Bank Rakyat Indonesia kembali mengabarkan informasi kepada para nasabahnya bahwa pesan informasi tersebut menyatakan bahwa penerima Banpres tersebut adalah nasabah lain, sehingga timbul kekecewaan dari sejumlah masyarakat
“Nasabah Yth. Info sms Banpres Produktif (BPUM) pd tgl *** utk penerima yg terdaftar an. (Nasabah Lain) dgn no.rekening xxxxxxxxxxxxxxx,” kata lanjutan pesan tersebut.
Salah satu pelaku UMKM, Husni mengeluh dan merasa kecewa dengan informasi yang tidak akurat dan tidak falid dari SMS tersebut. Bagaimana tidak, dia bersama nasabah lainnya sudah banyak berharap dan ikut mengantre untuk melakukan verifikasi dan pencairan bantuan BPUM di kantor Bank Rakyat Indonesia Cabang Kota Banjar.
“Saya sudah ikut dua kali mengantre untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Tapi pas di cek ternyata kosong,” ungkapnya, Minggu (25/10/2020).
Padahal lanjut Husni, banyak penerima SMS tersebut yang menyempatkan waktu demi mendapatkan suntikan modal dari program bantuan presiden untuk pemulihan ekonomi bagi pelaku UKM terdampak Covid-19 secara ekonomi.
“Saya dan nasabah lainnya bela-belain ngantre dan berdesakan karena senang mau mendapatkan bantuan yang bisa memperingan saya dalam mempertahankan usaha,” kata dia.
“Bahkan pada saat akan verifikasi pun banyak pula nasabah yang merasa dia pasti dapet dan bela-belain meminjam terlebih dahulu untuk suntikan modal usahanya karena usahanya hampir gulung tikar,” sambungnya menambahkan.
Sementara itu, dari pantauan FOKUSJabar sudah selama dua pekan lebih beberapa kantor Bank Rakyat Indonesia Unit bahkan Cabang di Kota Banjar didatangi ratusan masyarakat atau calon penerima BPUM.
Selain itu karena banyaknya yang berdatangan untuk melakukan verifikasi dan pencairan keadaan di kantor Bank Rakyat Indonesia khusunya di Kota Banjar terlihat tidak mengindahkan protokol kesehatan karena banyaknya nasabah yang berkerumun mengantri berdesakan untuk mengharapkan informasi BRI info mengenai nasabah yang terdaftar sebagai penerima BPUM.
(Budiana/Bambang)