spot_img
Jumat 26 April 2024
spot_img
More

    Manfaat Kastuba dan Cara Merawatnya

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kastuba atau poinsettia (Euphorbia pulcherrima) adalah tanaman subtropics dari Meksiko bagian selatan dan Amerika Tengah. Nama ‘poinsettia’ diambil dari nama duta besar pertama Amerika Serikat untuk Meksiko, Joel Roberts Poinsett.

    Konon, Joel mengenalkan Kastuba ke Amerika Serikat pada tahun 1825 lalu.

    Daun bagian atas yang berwarna merah sesuai dengan warna-warni hiasan Natal, meskipun terdapat pula forma yang daun bagian atasnya berwarna putih dan hijau muda.

    kastuba fokusjabar.id
    (foto web)

    Baca Juga: 11 Manfaat Bunga Honje untuk Tubuh Kita

    Di kawasan empat-musim, kastuba digunakan sebagai tanaman hias pengganti bunga yang sulit didapat di musim dingin.

    Dalam folklore Amerika Selatan, Kastuba merupakan tokoh utama dalam mitos penciptaan yang dipercaya Suku Maya sebagai makhluk perkasa dari dunia lain.

    Dalam bahasa Nahuatl, konon tanaman ini disebut cuitlaxochitl (bunga kotoran), karena benihnya tumbuh di atas kotoran burung yang makan bijinya.

    Dalam bahasa Spanyol, tanaman ini disebut disebut flor de pascua (bunga Paskah), flor de nochebuena (bunga malam Natal), atau arbolito de navidad (tumbuhan Natal).

    Tanaman perdu ini memiliki tinggi 60 cm hingga 4 meter. Daun berbentuk oval, berwarna hijau tua, dengan panjang sekitar 7–16 cm. Bunga yang disebut cyathia bergerombol di ujung batang tersusun dalam rangkaian dan tidak mempunyai daun mahkota. Tetapi di bawahnya terdapat daun bagian atas (Braktea) yang berwarna merah tua, merah jambu dan putih.

    Daun tanaman bagian atas yang berwarna menarik inilah yang sering disangka sebagai bunga.

    Di luar kawasan tropika, tanaman ini dibudidayakan di dalam rumah kaca. Tanaman yang menyenangi sinar matahari pagi, tetapi senang keteduhan di saat hari mulai panas.

    kastuba fokusjabar.id
    (foto web)

    Di negara beriklim sejuk, tanaman tidak tahan cuaca dingin di bawah 10 °C dan tidak sesuai untuk ditanam di luar ruangan.

    Keluarga Paul Ecke dari Encinitas California terkenal sebagai penghasil varietas kastuba yang rimbun dan berwarna terang. Dari lebih 100 varietas yang ada, varietas dengan daun bagian atas berwarna merah menyala tua (varietas Freedom, Barbara Ecke Supreme, Mrs Paul Ecke, dan Angelica) disukai sebagai tanaman hias untuk menyambut perayaan Natal.

    Beberapa varietas yang kurang populer memiliki daun bagian atas berwarna merah jambu (Dorothe), putih dan krem (Regina, Ecke’s White).

    Selain itu juga terdapat varietas dengan daun berwarna oranye, hijau muda dan campuran warna krem dan merah menyala.

    Setelah dipelihara beberapa lama, Kastuba sering tidak mau lagi berdaun merah seperti waktu baru dibeli. Tanaman perlu diletakkan di tempat gelap dalam jangka waktu lama agar mau berbunga.

    Malam yang panjang di musim gugur diperlukan bagi tanaman agar bisa berbunga, dan tanaman tidak mau berbunga walaupun cuma sedikit saja terkena cahaya di waktu malam.

    Di daerah tropis, tanaman yang tidak mau berdaun merah bisa diakali dengan menutup bagian atas tanaman dengan kain atau plastik hitam dan dijauhkan dari sinar matahari.

    Terlepas dari legenda tersebut, bunga kastuba kerap kali disebut dengan bunga Desember karena memang bunga ini disinyalir menyala warnanya pada bulan Desember.

    Banyak orang yang salah mengira bahwa yang berwarna merah itu adalah bunganya, padahal sebenarnya itu adalah daunnya.

    Manfaat bunga Kastuba sebagai obat kulit serta untuk mengatasi gigitan binatang berbisa. Tanaman ini memiliki sifat farmakologi pahit, sepat, bersifat sejuk dan toksin (beracun).

    Sifat ini berkhasiat untuk menghentikan pendarahan (hemostatis), sebagai pencahar (purgativum), menghilangkan bengkak dan melancarkan ASI (galaktagog).

    Karena sifatnya beracun, untuk penggunaan tanaman ini hanya dapat digunakan sebagai obat luar dengan dosis 10 gram herba segar untuk satu kali pemakaian.

    Kelebihan dosis dapat menyebabkan keracunan. Apabila terjadi keracunan, penawar yang digunakan berupa rebusan dari akar manis atau ganco (Lingga, 2006).

    Penelitian Sharif (2015) menyatakan sifat obat dari tanaman Kastuba dapat kontra indikasi dalam pengobatan lokal infeksi saluran pernapasan, malaria, eksim, asma dan penyembuhan luka.

    Senyawa antioksidan yang ditemukan pada Kastuba antara lain, flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan saponin. Daun Kastuba memiliki kandungan alkaloid, saponin, lemak dan amylodextrin. Senyawa tersebut memiliki fungsi yang dapat digunakan sebagai penyembuhan pada luka.

    Cara menanam tanaman ini dapat diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Cara ini diandalkan untuk memperoleh indukan tanaman yang baru dengan cepat, mudah dan bersifat unggul.

    Untuk menanamnya, diperlukan media tanam berupa tanah, sekam bakar dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:3:1. Campur lalu masukkan ke dalam media pot dengan ukuran diameter 15 cm.

    Lalu bibit katsuba yang sudah berakar ditanam pada media tanam. Setelah itu, siram hati-hati menggunakan gembor.

    Untuk perawatan, hanya perlu dilakukan penyiraman dan pemupukan saja. Untuk penyiraman, dilakukan setiap hari dengan konsentrasi 100 cc per pot.

    Jika udara sedang lembab atau hujan, tidak perlu dilakukan penyiraman. Sementara itu untuk pemupukan, diperlukan pupuk NPK dengan perbandingan 20:20:20.

    Pupuk diberikan secara berkala, dan apabila tanah mulai mengering atau akar terlihat tidak sehat, maka perlu dilakukan pergantian media tanam.

    Dengan mengikuti cara perawatannya dengan benar, maka akan memperoleh tampilan tanaman kastuba yang indah dan menawan yang akan menghiasi rumah. Selamat mencoba!

    (Bambang Fouristian/berbagai sumber)

    Berita Terbaru

    spot_img